TANTANGAN MEMBACA BUKU BERBAHASA ASING

Memasuki minggu ke empat tantangan membaca di Odop (Reading Challenge Odop)-2, peserta yang lepas ke tingkat ini diwajibkan membaca buku yang bukan berbahasa Indonesia, alias berbahasa asing. Bahasa tersebut bisa bahasa dari negara lain, ataupun bahasa dari daerah yang ada di Indonesia.

Bingung juga harus memilih buku mana yang sesuai untuk dibaca bagi memenuhi tantangan yang ditetapkan. Mulanya saya ingin membaca buku yang berbahasa Aceh. Alasan utama memilihnya adalah disebabkan bahasanya akan mudah saya pahami dan mengerti. Karena bahasa sehari-hari yang digunakan keluarga kami sejak kecil adalah bahasa tersebut. Tapi, ternyata mencari buku berbahasa Aceh, apalagi ebook, bukan sebuah kerja yang mudah. Kebanyakan buku yang saya inginkan itu ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahkan dalam bahasa Belanda, terutama jika berkaitan dengan sejarah kemasyhuran Aceh tempo dulu. Teringat pernah punya buku hikayat berbahasa Aceh, tapi, entah dimana buku itu terselip. Bukunya memang berukuran kecil. Akhirnya pilihan jatuh kepada buku berbahasa Inggris dan berbahasa Melayu.

Cover Depan dua buku yang dipilih

Buku berbahasa Inggris yang saya pilih adalah buku yang ditulis oleh Jay Abraham. Buku ini saya peroleh, saat mengikuti seminar The Millionaire Mind by T. Harv Eker, di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu. Getting Everything You Can Out of All You’ve Got, begitu judul buku yang diusung. Buku yang memberikan 21 jalan keluar untuk berpikir, mempersembahkan dan mendapatkan yang lebih dari sebuah kompetisi. Penulis adalah salah seorang pakar pemasaran di Amerika.

Membaca buku berbahasa Inggris bukanlah hal baru buat saya. Sesuatu yang baru adalah saat buku yang dibaca adalah buku dengan bahasa-bahasa yang agak jelimet, yang terkadang susah dimengerti maksud sebenarnya. Apalagi bahasannya adalah tentang ekonomi dan pemasaran. Satu bidang yang agak jauh dari minat pribadi. Buku berbahasa Inggris yang sering saya baca selama ini adalah buku-buku ketrampilan dari luar. Karena isinya adalah berkenaan dengan minat dan kecenderungan saya, jadi akan sangat mudah dipahami dan dimengerti. Walau bagaimanapun, karena adanya tantangan ini, mau tidak mau, saya harus memaksa otak dan pikiran, untuk memahami apa yang saya baca sepenuhnya. Walhasil, saya berhasil menyelesaikan membaca buku ini hanya beberapa jam saja. Dan, tidak hanya sekedar membaca huruf demi huruf, tapi mendapat juga manfaat dari apa yang dibaca tersebut. Pemikiran jadi lebih terbuka untuk menerima apa yang disampaikan buku tersebut. Salah satu poin menarik yang saya garis bawahi, bahwa:

The human brain, capable of understanding incredibly complex and intricate concepts, but yet at times unable to recognize the obvious and simple.

Otak manusia mampu memahami apa saja yang rumit dan sukar, tapi kadang-kadang susah memahani sesuatu yang sederhana. Iya, tanpa kita sadari, kita sering membawa pemikiran kita ke hal-hal yang sukar, padahal penyelesaian yang diperlukan sangatlah sederhana.

You're surrounded by simple, obvious solutions that can dramatically increase your income, profit and succes. the problem is, you just don't see them.

Menarik sekali membaca buku ini, walaupun isinya terkadang agak memeningkan kepala, tapi karena ditulis berdasarkan pengalaman Jay Abraham sendiri, dengan bahasa yang ringkas, maka saya bisa menyerap dan menerapkan beberapa poin yang dijelaskan dalam buku tersebut.

Alhamdulillah saya berhasil menantang diri sendiri membaca buku yang bukan bahasa ibunda. Dan, mampu juga menarik manfaat yang didapat dari buku tersebut. Kesukaran hanya datang saat kita berperang dengan diri sendiri untuk berani menantangnya menyelesaikan membacanya sampai akhir,

Kesukaran seperti yang saya dapat saat membaca buku berbahasa Inggris, tidak saya temui pada buku yang menjadi pilihan untuk dibaca berikutnya. What's Up Turks? Bila Melayu Jadi Menantu Turk!!, adalah buku yang ditulis seorang teman yang saya kenal melalui FB, Ayza Gursoy. Ditulis dalam bahasa Melayu. Karena membacanya setelah 20 tahun menetap di Malaysia, maka tidak banyak kebingungan yang melanda. Mungkin akan lain ceritanya bila saya membaca di masa-masa awal berada di Malaysia. Saya yakin akan kebingungan mengartikan beberapa perkataan yang tidak dijumpai dalam bahasa Indonesia.

Meskipun buku ini ditulis dalam bahasa Melayu, yang pada dasarnya tidak terlalu jauh berbeda dengan bahasa Indonesia, tetapi tetap ada beberapa patah perkataan yang perlu saya cari tahu apa artinya. Menariknya buku ini adalah terdapat juga beberapa perkataan berbahasa Turki. Karena suami Ayza berasal dari sana. Jadi, mendapat pengetahuan baru juga tentang bahasa, terutama bahasa Turki. Menarik sekali. Ulasan khusus tentang buku ini, insyaallah akan saya tulis nanti.  

Demikian kesan saya membaca dua buku berbahasa asing, untuk menjawab tantangan minggu ke empat RCO-2.

#rco2
#odop4

#odop
#30harimenulis
#hari6

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SUNGAI CHINCHIN, KAMPUNG DI PINGGIR BANDAR

INFINITY

FENOMENA BEBEK SINJAY: Bangkalan vs Pandan Indah