Posts

Showing posts from January, 2018

SANG HUJAN

Image
Langit mulai gelap di kawasan rumahku. Suasana mulai sunyi dan senyap. Angin lembut membelai daun-daun pepohonan yang tumbuh gagah di depan rumah. Sayup-sayup terdengar guruh dan sekilas terlihat juga kilatan cahaya menghiasi langit yang mulai hitam. Perpaduannya sungguh indah. Walau kadang-kadang terlihat mengerikan, tapi aku suka memperhatikannya dari jendela rumahku. Entah mengapa aku begitu suka melihat tetesan air yang jatuh dari langit tersebut. Irama tetesannya begitu syahdu kudengar. Begitu mendamaikan dan menenangkan. Dengannya aku bisa berdialog apa saja. Kadang-kadang dia seperti menjawab pertanyaan-pertanyaanku. “Hujan, ke mana saja kamu, sudah lama tidak datang menjengukku…” begitu tanyaku satu hari, saat sudah hampir sebulan, kawasan desaku kering tanpa tetesan air dari langit, membasahi tanah-tanah yang mulai kerontang. Sawah, ladang nyaris menguning tak menghasilkan. Tiba-tiba sebuah suara melintas di telingaku, “Ada, aku selalu ada di antara awan-awan yan

BELAJAR SECARA ONLINE

Image
Sumber Gambar dari Google Image Zaman sudah begitu berubah saat ini. Dulu, sebelum era digital dan internet seperti sekarang, yang namanya belajar adalah bertatap muka langsung antara murid dan guru. Belajarnya pun di dalam ruangan khusus yang dilengkapi kursi dan meja. Jadwalnya teratur dari jam berapa ke jam berapa. Berinteraksi dengan guru hanya dilakukan pada jam-jam tersebut. Apa yang terjadi saat ini? Di masa ini, apa saja bisa dipelajari di alam maya. Kelas ada di sebuah perangkat kecil, yang dipanggil handphone. Dari yang biasa-biasa saja sampai yang luar biasa smart -nya. Sehingga dia ditambah julukannya menjadi smartphone . Dengan kelajuan internet yang semakin cepat hari ke hari, maka kelas-kelas maya pun semakin berkembang, bagai jamur di musim hujan. Kelas yang dilakukan secara online , memiliki banyak kelebihan juga dibandingkan kelas offline . Kelas tidak memerlukan ruangan tertentu, sehingga tidak perlu menyewa ruangan atau tempat. Karena sebab itu, biaya

MENJAGA LISAN

Image
Ungkapan “ucapan adalah doa” , bukanlah hanya sebuah ungkapan tanpa makna apa-apa. Begitu sering kita mendengar kata-kata itu disebutkan. Bahwa apa saja lisan yang kita keluarkan dari mulut adalah doa. Hakikat sebuah doa, apabila sudah diaminkan oleh malaikat dan terjadi pada waktu-waktu doa mustajab, maka insyaallah apa yang diucap tersebut akan tercapai dan tertunai. Jika apa yang kita ucapkan itu adalah sesuatu yang baik dan bermnafaat, maka bersyukurlah semua lisan tersebut akan kembali kepada kita dalam keadaan baik juga. Begitu pula apabila ucapan-ucapan yang berupa sumpah serapah, iri, dengki, dan segala ucapan yang negatif, maka itu juga tetap merupakan doa bagi si pengucap. Alangkah sayangnya apabila semua ucapan-ucapan buruk tersebut kembali ke yang mengeluarkan kata-kata negatif itu. Terlebih jika yang dikasari, tidak mau menerima dan memohon kepada-Nya untuk memulangkan semuanya kepada yang mengucapkan. Alangkah sia-sia hidup si pengucap tersebut. Mulutmu adalah

DAMAIKAN DIRIMU

Image
Dunia saat ini sudah tidak berbatas. Jarak menjadi lebih dekat. Informasi apapun bisa dengan mudah beredar kemana saja, hanya sekelip mata.   Terkadang informasi yang sampai tersebut hanya membangkit emosi dan menyebabkan perbedaan pendapat sehingga menimbulkan perpecahan sesama sendiri. Ironisnya perpecahan itu terjadi justru antara umat Islam. Islam sebagai agama yang damai dan rahmat bagi semua sudah tidak menjadi landasan sebagian dari kita, yang menganggap dirinyalah yang paling benar. Tudingan-tudingan tidak berdasar dengan mudah dilemparkan ke siapa saja yang tidak sehaluan. Jangan ditanya ucapan-ucapan yang keluar. Jauh sekali dari apa yang diajarkan agama. Apa solusi yang bisa kita lakukan menghadapi semua itu? Bunga orang-aring di halaman rumah Atok Saadan. Putih mendamaikan. Seseorang yang kukenal dekat pernah mengatakan, “Damaikanlah dirimu, baru kau bisa mendamaikan orang di luar dirimu!” (Bapanda Dermoga Barita Raja Harahap). Apa makna kalimat singkat, padat i

SAAT AKU BUNTU MENULIS....

Image
Sumber Foto dari Google Image Duuuh...! Otak beku...! Deadline di ujung mata..! Tidak ada satu kalimat pun yang nyangkut di blank document MS Word . Apa yang harus kulakukan? Bolak-balik, ketik, hapus, ketik, hapus, masih tidak ada satu pun yang pas di hati. Napas panjang pun kutarik, pertanda langkah keputusasaan mendekati limit batasnya. Ya, kondisi demikian hampir dirasakan oleh semua penulis, baik penulis yang sudah berpengalaman, apalagi penulis pemula seperti aku. Apa yang kulakukan saat kondisi tersebut muncul di depan? Berikut ini sedikit uraian apa yang biasa aku coba lakukan, agar yang namanya writing block , tidak lama-lama menggangguku. Pertama , berhenti menulis sejenak. Ini adalah langkah pertama yang biasanya kulakukan, jika aku mulai buntu untuk melanjutkan penulisan sebuah naskah. Tindakan itu akan dilanjutkan dengan cara kedua , yaitu berdiri dan melakukan gerakan-gerakan kecil untuk melemaskan sendi-sendi yang mulai kaku. Sambil melakukan gerakan terseb

BAHAGIAKU PAGI INI...

Image
Hujan membasahi bumi Kuala Lumpur dari kemarin. Rinai-rinai kecil memang, tapi cukup membuat suasana sejuk luar biasa. Jam sudah menunjukkan 7.20 pagi, tapi suasana masih gelap, nyaris gulita. Lampu-lampu jalan masih hidup. Lampu-lampu kendaraan di jalan raya, juga masih menyala terang, nyaris menyakitkan mataku. Rutinitas setiap pagi, seperti biasanya mengantar   Azizah   ke sekolah di suasana hujan yang nyaris membekukan. Aku mengeluarkan mobil dari teras rumah dan mencari posisi yang tepat untuk memarkirnya di luar rumah, sambil menunggu Azizah keluar. Mencari parkir sementara yang tidak ada bagian digenangi air, untuk memudahkan Azizah masuk dan sepatunya tidak basah terkena air. Banyak kendaraan lain berseliweran dan terpaksa terhenti pergerakannya gara-gara niatku itu. Mohon maaf, kesulitan amat dikesali, begitu orang Malaysia sering menyebut, apabila ada kegiatan yang melibatkan gangguan fasilitas umum. me and my daughter Penekanan inti tulisan ini, bukan di situ, ta

UPIN IPIN THE MOVIE

Image
Geng Pengembaraan Bermula..-Resensi Film Sumber gambar dari Google Image Judul Film: Geng Pengembaraan Bermula.. (Upin Ipin The Movie) Jenis Film: Animasi, Adventure Durasi: 94 menit Negara Asal: Malaysia Sutradara: Mohd Nizam bin Abd Razak Penulis Naskah: Fuad bin Md Din  Produser: Hj. Burhanuddin bin Md. Radzi Hjh. Ainon binti Ariff Produksi: Les’ Copaque Production Sdn Bhd Ide Cerita: Mohd Nizam bin Abd Razak Muhammad Anas bin Abdul Aziz Hjh. Ainon binti Ariff Pemain: Amir Izwan bin Abdul Rahim, Kee Yong Pin, Balqis binti Fadhullah Lim, Kaanan A/L Rajan, Nur Fathiah binti Diaz, Ida Rahayu binti Isop @ Yusoff, Hajjah Ainon binti Ariff, Abu Shafian bin Abdul Hamid, Mohd Shafiq bin Mohd Isa, Raja Mazrul bin Raja Abdul Malik, Haji Alias bin Mohamed Lazan, Ros Hasrol bin Ahmad Tahun Produksi : 2008 Cerita dibuka dengan sebuah berita di televisi tentang hilangnya durian di Kampung Durian Runtuh. Kehilangannya penuh misteri dan d

INFINITY

Image
Cinta Tanpa Batas  (Resensi Buku Fiksi) Tampak depan Novel Infinity Judul buku: Infinity Penulis: Mayang Aeni @ Rapsodiary Penerbit: PT. Grasindo Cetakan terakhir: Desember 2016 Bahasa: Indonesia Tebal Buku: iii + 250 halaman ISBN: 978-602-375-765-7 Terus terang, sudah lama tidak membaca novel. Karena tantangan di grup ODOP4, akhirnya kembali mencari-cari novel romantis mana yang akan dipilih untuk dibaca dan dituliskan resensinya, sebagai salah satu upaya menyelesaikan tantangan minggu terakhir.  Pilih punya pilih akhirnya pilihan jatuh pada novel kepunyaan anak saya ini. Membacanya hanya dalam sehari. Ternyata rasa penasaran mengalahi segalanya. Keinginan mengetahui akhir sebuah novel atau jenis fiksi lain, lebih besar kuasanya. Lembar demi lembar dibaca dan diambilkan inti sarinya sekaligus menyelesaikan tugas di tantangan RCO-2. Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Buku diawali dengan prolog suasana dalam sebuah kelas, di  sebuah SMA. D

THE NAKED TRAVELER

Image
Menelanjangi Makna Jalan-jalan  (Resensi Buku Non Fiksi) Cover depan buku dengan latar belakang foto saat bertemu Trinity, 2017 lalu. Judul buku: The Naked Traveler Pengarang: Trinity Penerbit:  C. Publishing Cetakan Ke-1, Juni 2017 Cetakan Ke-21, Januari 2012 Cetakan Ke-22, April 2012 Bahasa: Indonesia Dimensi buku: 20.5 cm Jumlah halaman: xii + 282 halaman ISBN: 978-979-24-3936-6 Buku ini sangat menarik dari segi isinya. Sesuai dengan judul yang diusung, yang saya terjemahkan sebagai buka-bukaan tentang perjalanan penulis berkeliling dunia. Kalau pembaca mencari keterangan bagaimana mempersiapkan sebuah perjalanan, cara-cara membeli tiket, hotel dan segala keperluan berwisata yang umum, maka buku ini bukanlah pilihan yang tepat.  Tapi, kalau ingin tahu ada apa saja di belahan dunia lain yang tidak pernah kita ketahui dari literatur mana pun, buku ini adalah pilihan yang tepat. Cara penulisan dalam buku ini, seperti menulis catatan di

ALAH BISA KARENA BIASA

Image
Sumber foto dari Google Image Alah bisa karena biasa . Peribahasa yang sering diucapkan untuk mengungkapkan bahwa sesuatu itu akan menjadi baik dan benar bila dilakukan berulang kali. Saat ayat pertama diturunkan pun pengulangan dilakukan. Begitu pentingnya sebuah pengulangan dilakukan agar sesuatu yang diinginkan akan menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak membicarakan perbuatan yang negatif dalam tulisan ini. Fokusnya hanya pada perbuatan dan kebiasaan positif. Tulisan ini terinspirasi dari beberapa kejadian terakhir ini, yang saya alami sendiri. Betapa kurangnya minat kita untuk mengulang, memahami dan baru mengambil tindakan yang tepat setelah itu. Sangat disayangkan apabila, karena kurang tanggapnya kita mengulang apa yang perlu kita pahami, pada akhirnya akan menyebabkan pengambilan keputusan yang salah dan merugikan diri sendiri. Contoh kecil yang ingin saya ambil adalah kebiasaan kita membaca sebuah informasi dan pengetahuan yang kita terima

TERNYATA MENULIS FIKSI ........ (Kesan Membaca Buku Rahasia Menulis Kreatif)

Image
Menulis fiksi selalu membuat suhu badan menjadi lebih panas dan hati bergejolak tak menentu. Mengapa? Menulis cerita fiksi, sampai saat ini bukan spesialisasi saya. Imajinasi masih sangat sulit dimainkan di pikiran, untuk disusun menjadi baris-baris kalimat menarik menjadi satu jalinan cerita yang layak dan enak dibaca. Masih tersekat untuk menuliskan dialog-dialog yang pas dalam baris-baris kalimatnya. Proses belajar terus menerus masih terus dilakukan sampai saat ini. Sampai akhirnya pemikiran bahwa menulis fiksi itu susah seperti tersimpan baik di otak. Bagaimana ini? Kalau memang ingin jadi penulis, sudah seharusnya bisa menulis dengan berbagai genre kan? Memasuki tahap kedua tantangan Reading Challenge Odop-2 , salah satunya adalah membaca buku non fiksi tentang kepenulisan. Sebelum ini banyak artikel tentang kepenulisan telah dibaca, ditambah beberapa buku. Tapi semuanya lebih kepada pembahasan penulisan non fiksi. Masih belum pernah membaca secara detail cara untuk menuli

JUMAT DI ACEH

Image
Penampakan Masjid Raya Baiturrahman saat ini Menara Masjid Raya Baiturrahman Dalam kesempatan pulang kampung tahun lalu, saya sempat merasakan empat kali Jumat. Apa yang membedakan Jumat di Aceh dengan di tempat lain? Secara ritual pasti sama saja kondisinya dengan dimana pun di belahan bumi ini. Saat masuk waktu salat, maka semua lelaki akan beramai-ramai memenuhi masjid terdekat untuk melaksanakan salah satu kewajiban bagi mereka. Kisah yang ingin saya kongsikan di sini adalah suasana yang agak berbeda dengan suasana Jumat di tempat tinggal saya saat ini, Kuala Lumpur. Jumat di Aceh, sudah mulai terasa gaungnya dari Kamis malam. Masjid-masjid di beberapa kampung berdekatan tempat tinggal kami, sudah mulai melakukan zikir bersama, yang diperdengarkan kepada umum dengan pengeras suara. Jadi, siapa saja yang tinggal berdekatan dapat mendengarnya. Zikir bersama itu disebut  meurateb , dalam bahasa Aceh. Bait-bait dalam zikir biasanya diselingi dengan beberapa perkataan dal