MENJAGA LISAN
Ungkapan “ucapan
adalah doa”, bukanlah hanya sebuah ungkapan tanpa makna apa-apa. Begitu
sering kita mendengar kata-kata itu disebutkan. Bahwa apa saja lisan yang kita
keluarkan dari mulut adalah doa. Hakikat sebuah doa, apabila sudah diaminkan
oleh malaikat dan terjadi pada waktu-waktu doa mustajab, maka insyaallah apa
yang diucap tersebut akan tercapai dan tertunai.

Mulutmu
adalah harimaumu. Begitu peribahasa yang sering kita
dengar. Bermaksud apa saja yang kita keluarkan akan kita tanggung sendiri
dampaknya, baik itu positif ataupun negatif. Oleh karena itu
jagalah mulut kita. Jangan sampai mulut itu akan menerkam diri kita sendiri. Melatih
diri dengan selalu berkata dan berucap yang baik, perlu dilakukan terus
menerus, agar alam bawah sadar merekam dan menyimpannya dengan baik. Saat diperlukan,
maka simpanan itu akan dikeluarkan sebagaimana saat di simpan. Jadi kita perlu
terus menyimpan hal-hal yang baik. Jangan biarkan alam bawah sadar menyimpan
sesuatu yang buruk dan tidak baik.
Ucapan yang
kita keluarkan sehari-hari, akan menentukan juga, teman-teman yang bagaimana
yang akan berada di sekeliling kita. Jika kita selalu menjaga ucapan dan
kata-kata yang keluar dari mulut, maka alam semesta juga akan menyiapkan bagi
kita teman-teman yang demikian. Jangan pernah merasa rugi untuk selalu menjaga
ucapan kita. Karena semua itu adalah doa buat diri sendiri. Jadi pikirkanlah
yang terbaik untuk diri sendiri. Mulailah dengan menjaga ucapan yang kita keluarkan.
Jangan biarkan mulut kita dinodai oleh kata atau kalimat yang negatif, tanamkan
selalu di alam bawah sadar kita bahwa ucapan itu adalah doa bagi kita. Berdoalah
yang baik-baik, yang tidak menimbulkan bencana dan musibah bagi diri sendiri.
#30harimenulis
#hari3
#onedayonepost
#bebas
Comments
Post a Comment