DAMAIKAN DIRIMU
Dunia saat ini
sudah tidak berbatas. Jarak menjadi lebih dekat. Informasi apapun bisa dengan
mudah beredar kemana saja, hanya sekelip mata. Terkadang informasi yang sampai tersebut hanya
membangkit emosi dan menyebabkan perbedaan pendapat sehingga menimbulkan
perpecahan sesama sendiri. Ironisnya perpecahan itu terjadi justru antara umat
Islam. Islam sebagai agama yang damai dan rahmat bagi semua sudah tidak menjadi
landasan sebagian dari kita, yang menganggap dirinyalah yang paling benar. Tudingan-tudingan
tidak berdasar dengan mudah dilemparkan ke siapa saja yang tidak sehaluan. Jangan
ditanya ucapan-ucapan yang keluar. Jauh sekali dari apa yang diajarkan agama. Apa
solusi yang bisa kita lakukan menghadapi semua itu?
Bunga orang-aring di halaman rumah Atok Saadan. Putih mendamaikan. |
Seseorang yang kukenal dekat pernah mengatakan, “Damaikanlah dirimu, baru kau bisa
mendamaikan orang di luar dirimu!” (Bapanda Dermoga Barita Raja Harahap). Apa
makna kalimat singkat, padat itu dan kaitannya dengan kondisi masyarakat yang
berkembang saat ini? Ungkapan tersebut adalah usaha memusatkan perhatian hanya pada
diri sendiri terlebih dahulu. Kalau kita bertekad menjadikan dunia ini aman damai,
maka mulailah dari diri sendiri. Mengurus diri sendiri, apalagi yang penuh
dengan bisikan-bisikan setan, bukanlah sebuah perkara yang mudah. Tapi, semua
harus dimulai. Jika semua manusia di dunia ini mulai mendamaikan dirinya
sendiri, maka perlahan-lahan kedamaian dunia akan kita rasakan.
Damai di sini
di antaranya, tidak mudah terpancing emosi, jika ada postingan-postingan
menyudutkan, terutama mengenai agama yang kita anut. Sebagai seorang yang
menganut agama rahmatan lil alamin, sudah seharusnya kita bersikap dan
berprilaku yang menjadi rahmat bagi semua, terutama rahmat bagi diri sendiri, keluarga,
dan masyarakat pada akhirnya.
Kita harus
menyadari bahwa, yang akan menghancurkan Islam, sebenarnya adalah kita sendiri.
Perseteruan tentang berbagai hal yang dianggap sunah Nabi, yang diyakini
berbeda oleh masing-masing kita, pada akhirnya akan melemahkan diri sendiri. Kita
harus kembali kepada landasan yang benar, yang diyakini oleh semua.
Berdasarkan
hadis yang diriwayatkan oleh beberapa perawi, telah dijelaskan bahwa, di akhir
zaman, Islam akan terpecah menjadi 73 bagian, hanya satu yang benar. Golongan manakah
yang benar itu? Adalah golongan yang mengikuti jejakku dan jejak para
sahabatku, begitu jawaban Rasul, saat ditanya siapa golongan itu. Jadi,
hentikanlah perdebatan sesama kita. Tugas besar kita hanyalah mencari satu
golongan yang tepat dan benar tersebut, sesuai dengan apa yang telah diingatkan
Rasul. Agar kita selamat lahir dan batin, dunia akhirat. Perdebatan hanya akan
membawa perpecahan yang lebih luas, yang akan semakin menghancurkan Islam. Jadilah
umat pilihan, bukan sekedar umat rata-rata. Jadikanlah diri sebagai cermin dari
anutan agama yang mengajarkan kedamaian, kasih sayang dan penuh rahmat.
#30harimenulis
#hari2
#onedayonepost
#bebas
Comments
Post a Comment