BUMBU MI ACEH ALUBU (Review Produk)

Mi Aceh adalah salah satu makanan yang wajib dirasa dan dicoba saat berkunjung atau berada di Aceh. Mi yang diracik dengan bumbu khas masakan Aceh ini sudah cukup dikenal di banyak tempat di Indonesia, bahkan di luar negeri. Rasanya yang berbeda dengan menu mi yang lain, membuat siapa saja yang pernah merasakan kenikmatannya, ingin dan terus mencobanya, dimana pun mereka berada. Tapi, ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa mencoba mi Aceh itu harus di Aceh. Karena mi Aceh di tempat lain berbeda rasanya dengan yang ada di tempat asalnya. Mi di Aceh lebih terasa rempah-rempahnya dan lebih meresap ke mi-nya. Atas alasan dan sebab itu, Teuku Ramadhan, anak muda berumur 25 tahun, mahasiswa semester akhir FISIP-Komunikasi Unsyiah, tergerak untuk memproduksi sendiri bumbu mi Aceh.


Teuku Ramadhan dengan produk
Mie Aceh Alubu

Produksi bermula hanya dengan modal uang jajan Rp 150.000,-, pada 25 November 2016. Perjalanan selama setahun telah membawa produk ini ke satu tahap yang cukup membanggakan.  Di awal produksi, kemasan yang dikeluarkan hanya dalam bentuk botol ukuran 250 gram, dengan cara produksi yang sangat sederhana dengan peralatan manual.

Kemasan pertama produk Mie Aceh Alubu
Botol, 250 gram

 \
Memilih Alubu sebagai brand produknya bukan tanpa sebab. Alubu Tuha adalah nama sebuah desa di Peurelak Barat, Aceh Timur. Adalah desa asalnya pencetus ide bumbu mi Aceh ini. Mengapa nama itu yang dipilih? Menurut Ramadhan, dia ingin memperkenalkan bahwa desanya memiliki produk yang menarik, berkualitas dan keren. Walaupun produksi sebenarnya tidak dilakukan di sana. Produksi produk ini dilakukan di desa Lambaro Skep, Banda Aceh.

Seiring perjalanan waktu, kemasan produknya berkembang. Tidak hanya ada dalam bentuk kemasan botol, tapi juga sudah ada dalam bentuk sachet, 80 gram  dan 1 kilogram. Dari hanya satu rasa original, bertambah dengan variasi rasa pedas.  

Kemasan 1 kg


Variasi Rasa Pedas


Produk yang saya beli adalah kemasan sachet, 80 gram, rasa original. Harganya hanya Rp 10.000,- per sachet. Kemasan yang mungil, mudah disimpan dan sangat sesuai untuk oleh-oleh. Semua keterangan untuk sebuah produk tertulis jelas pada stiker yang ditempelkan di bagian depan kemasan yang kedap udara. Ada komposisi bahan yang terkandung di dalam produk tersebut. Ada juga petunjuk dan saran penyajian. Masa kadaluarsa produk juga tertera dengan jelas. Yang terpenting lagi adalah adanya logo halal. Bagi seseorang yang belum pernah sama sekali memasak mi Aceh, dengan semua keterangan lengkap yang diberikan, akan sangat memudahkan mereka mencobanya.

Kemasan Sachet 80 gram yang praktis
Sumber foto dari: FB Bumbu Alubu


Kemasan sachet yang menjadi pilihan saya.
Semua keterangan tentang produk tertera jelas di depan kemasan


Bumbu yang berbentuk paste, lebih membekalkan rasa yang asli, jika dibandingkan dengan bumbu kering. Dan, AlubuFood sudah memilih cara yang tepat untuk itu. Ditambah lagi dengan perbaikan kemasan yang lebih praktis. Dari hanya kemasan botol, yang agak berat untuk dijadikan barang bawaan dalam bagasi, berkembang menjadi kemasan dengan bungkusan kedap udara, yang mudah dibawa dan tidak berat. Ini adalah kemasan favorit bagi saya. Mungkin untuk di masa akan datang bisa dikembangkan lagi untuk membuat kemasan lebih kecil, untuk memasak ¼ kg atau ½ kg mi. Karena sachet terkecil saat ini adalah untuk memasak 1 kg mi. Jika ada sachet lebih kecil, maka bagi yang hanya ingin memasak sedikit, misalnya untuk anak-anak kos yang tinggal sendiri, akan lebih praktis. Tidak perlu menyimpan kemasan yang sudah dibuka, karena hanya menggunakan sedikit dari bumbunya.

Produk ini aslinya memang bumbu untuk mi. Tapi, keunggulan lain dari produk ini adalah bisa digunakan untuk memasak berbagai menu lain. Bisa untuk memasak kwetiaw goreng atau pun basah, nasi goreng, dan sphagetti. Karena komposisinya adalah bahan dasar untuk berbagai jenis masakan umumnya. Yaitu bawang merah, bawang putih, cabe merah, kemiri, garam, gula pasir, dan kacang. Campurannya cukup enak dan apabila dimasak rasanya sama dengan rasa mi Aceh yang dibeli di warung-warung mi Aceh.

Saat ini, produk bisa didapat di toko-toko souvenir seputaran Banda Aceh. Bisa juga dipesan secara online, melalui beberapa media sosial yang dimiliki. Semua keterangan tertera jelas di kemasannya. Mereka juga mengadakan pengantaran langsung ke rumah, bagi siapa yang berada dan tinggal di Banda Aceh. Mudah dan cepat.  

Penyediaan stok yang mencukupi perlu jadi perhatian di waktu-waktu mendatang. Karena beberapa kali saya mencari di tempat-tempat yang diinfokan, stok selalu habis. Memang dari wawancara singkat dengan pemiliknya, diakui bahwa itu adalah kendala terbesar mereka saat ini. Pekerja untuk saat ini hanya tiga orang dan peralatan untuk memproduksi juga masih terbatas. Disamping itu modal yang tersedia pun masih tidak mencukupi untuk memproduksi secara massal. Tapi, mereka tetap semangat untuk membawa produk AlubuFood ke satu tahap yang membanggakan Aceh satu hari nanti.

#onedayonepost
#nonfiksi
#reviewproduk





Comments

  1. Hembbb , jadi laper kak. Nice info. Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayooo diorder, pantengin langsung FB-nya. Mereka juga melayani pengiriman ke seluruh Indonesia.
      Terima kasih sudah berkunjung ya..

      Delete
  2. Bikin laper nih 😊🙊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayoooo...silakan disantap...lhoo..mana mie-nya yaa?

      Delete
  3. Kayaknya mie aceh ini akan segera diendorse atau bahkan dibeli lisensinya oleh indomie, hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah, jangan sampai mematikan industri kecil aja ya...sayang kalau itu terjadi..heheh

      Delete
  4. Aaaa... Terima kasih informasinya kak. Saya jadi penasaran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayoooo....dicobaa...terima kasih kembali udah berkunjung kemari..

      Delete
  5. Sayang sekali ya produk udah laku tapi sering kosong stoknya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa..mudah-mudahan kendala ini bisa diatasi mereka ke depannya..

      Delete
  6. Perlu manajemen produksi yang baik nih. Sayang dong bila konsumen dibuat kecewa karena produk yang dicari stoknya sedang habis. Semoga owner terus mau berbenah diri ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya..mudah-mudahan mereka tanggap dan bisa terus meningkatkan jumlah produksinya..

      Delete
  7. Keren si anak muda ini! Cinta daerah, cinta kuliner sekaligus kreatif!

    Jadi tergerang nyari di toped 😂😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener..saya saluut ama Teuku Ramadhan, sayangnya belum bisa ketemu langsung. Wawancara hanya saya lakukan melalui WA, untuk mendapatkan data-datanya.

      Delete
  8. Harus ada dukungan stake holder agar produksinya bisa berkembang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mereka rajin mengikuti kursus-kursus pengembangan usaha yang diadakan pemerintah. Mereka juga sedang mencari orang yang bisa diajak sebagai investor dalam usahanya.

      Delete
  9. Pangsa pasar yang bagus untuk ke depannya. Semoga segera tersedia di berbagai daerah di Indonesia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiin...semoga. Saat ini mereka menerima pemesanan online juga. Pengiriman bisa dilakukan ke seluruh Indonesia.

      Delete
  10. dari dulu penasaran sama mie aceh...karena adik saya kebetulan beristrikan orang aceh..hahha..jadi laper mbak..😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah...minta dibikinin mbak ama adik iparnya...heheheh..

      Delete
  11. Pemaparan produknya bagus banget...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih...semoga mereka bisa bertahan dan berkembang terus usahanya.

      Delete
  12. Rekomendasi produk lokal nih.
    Namun, Ujung2nya kendala produksi. Semga lebih maju lagi dan menggeser produk luar. Karena menurut saya produk lokal buatan anak negeri banyak yg bagus2. Hanya saja penyalurannya yg belum ke seluruh nusantara sehingga dikalahkan oleh produk luar yg memiliki modal besar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar, setuju sekali. Mudik terakhir ini, saya melihat begitu banyaknya produk lokal yang tersedia dan sudah dikemas bagus. Jadi, mudah dibawa kemana-mana.

      Delete
  13. Mie Aceh sangat khas dan terkenal di Kota Aceh, pengen nyoba menu Mie Aceh
    pasti rasanya enak banget

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SUNGAI CHINCHIN, KAMPUNG DI PINGGIR BANDAR

INFINITY

FENOMENA BEBEK SINJAY: Bangkalan vs Pandan Indah