EVERYONE CAN FLY...(Review Transportasi)

Jejeran pesawat Air Asia di KLIA2

Everyone Can Fly, adalah tagline yang cukup terkenal dan dikenal oleh siapa saja yang suka berpergian dengan biaya yang murah. Air Asia sebagai pemilik kata-kata mujarab itu, telah membuktikan bahwa siapa saja, sekarang ini, bisa terbang, kemana saja mereka inginkan. Kesan yang dulu kita ketahui, bahwa pesawat itu adalah sebuah alat transportasi mewah dan hanya untuk golongan berkecukupan, berobah total sejak Air Asia memulai kiprahnya di dunia penerbangan.

Dulu menaiki pesawat adalah sebuah prestise yang tinggi dan wah. Ada yang akan ke salon dulu untuk menghias diri, sebelum terbang. Sasak rambut tinggi-tinggi dan bermake up tebal. Ada yang menyiapkan baju baru dengan sepatu hak tinggi, biar kelihatan grand, untuk terbang. Tapi, saat ini dengan menjamurnya perusahaan-perusahaan penerbangan dengan biaya yang murah, kesan tersebut hilang. Penampilan dengan sandal jepit, wajah kusam dan kumel, sering kita lihat menjadi teman dalam perjalanan. Pesawat bukan lagi sebuah transportasi untuk orang-orang berduit. Siapa saja bisa merasakan terbang di ketinggian tertentu saat ini. Pesawat bukan lagi sebuah tempat yang sunyi senyap. Suasana di dalamnya kadang-kadang sudah seperti pasar. Ribut dan berisik. Membawa bekal dan memakannya di pesawat adalah pemandangan biasa. Pada akhirnya semua itu menjadi hal yang biasa.

Saat pertama sekali menggunakan penerbangan langsung Air Asia ke Banda Aceh dari Kuala Lumpur kesan eksklusif masih terlihat, walaupun penerbangan dengan biaya murah. Belum ramai orang yang menggunakannya pada masa itu. Masih bisa memilih dimana posisi duduk yang paling kita minati, karena pesawat jarang sekali terisi penuh. Jauh berbeda denga kondisi hari ini. Pesawat ke Banda Aceh dari KL atau sebaliknya, selalu penuh. Jadi, jika kita tidak membeli kursi terlebih dahulu, kemungkinan duduk terpisah dari anak, suami atau istri sangat besar. Saya pernah mengalaminya satu masa dulu. Akhirnya meminta jasa baik orang yang duduk di samping untuk bertukar kursi dengan anak. Bermula dari kejadian itu, semua kursi akan kami beli siap secara online.

Kesan pertama saat mulai menggunakan Air Asia adalah, posisi kursi yang sempit. Untuk jarak yang tidak terlalu jauh dan lama, mungkin itu tidak begitu mempengaruhi. Tapi, pertama sekali merasakan terbang dengannya, sedikit membangkitkan rasa kurang nyaman, karena satu kursi dengan kursi di depannya terlalu rapat. Lama kelamaan, semua itu menjadi hal yang biasa juga.

Terbang dengan Air Asia, kita harus lebih bijak. Semua fasilitas yang kita inginkan dan kita gunakan, sebaiknya dipesan atau dibeli secara online. Karena pembelian di loket, biaya yang dikenakan akan jauh lebih tinggi. Jadi, biasanya kami akan terus membeli bagasi yang diperlukan, kursi yang dipilih dan makanan yang ingin dihidang dan dimakan dalam penerbangan. Sekarang ini Air Asia juga sudah menyediakan paket-paket yang sekilas lebih murah, tapi sebenarnya sama saja, bila kita memilih satu-satu. Setiap penawaran yang diberikan sebaiknya dibaca dengan teliti dan dipahami benar-benar, agar tidak terjadi kesalahpahaman dari apa yang dimaksud. Karena kami pernah mengalami juga membatalkan pesanan makanan dan menggantikan dengan yang lain, tapi di saat terbang, makanan tersebut tidak tersedia. Dalam sistem tercatat sudah dicancel dan bayaran tidak dikembalikan.

Walaupun banyak keluhan ketidak puasan dari pelanggan, Air Asia terus berjalan dan berbenah diri. Saya pribadi tidak punya pilihan lain untuk balik ke Aceh dengan cepat, selain menggunakan penerbangan tersebut. Jadi, sedikit-sedikit kendala itu adalah hal biasa. Saya tetap bersyukur ada penerbangan langsung ke sana. Jika dibandingkan dulu, setiap pulang harus melalui Medan. Repot sekali.

Saya berharap Air Asia bisa terus mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanannya ke depan. Pelayanan yang diberikan oleh pramugari dan pramugara di atas pesawat harus lebih ditingkatkan. Walaupun ongkos murah, pelanggan tetap membayar untuk pelayanan yang akan mereka terima. Senyumlah dengan ikhlas dan tulus, tidak dalam keadaan terpaksa. Saya cukup terkesan dengan pelayanan Air Asia Indonesia, saat menggunakannya pada penerbangan pulang pergi KL-Surabaya beberapa waktu lalu. Semua yang melayani di pesawat berwajah sumringah, ramah dan ikhlas melayani. Kita sebagai penumpang turut merasakan aura tersebut dan nyaman berada di dalam pesawat. Semoga Air Asia terus maju dan sukses membuka lebih banyak laluan terbang ke daerah-daerah yang menarik di seluruh dunia. Sehingga semboyan Everyone Can Fly bisa ditambah menjadi Everyone Can Fly Anywhere.

#onedayonepost
#nonfiksi
#reviewtransportasi








Comments

Popular posts from this blog

SUNGAI CHINCHIN, KAMPUNG DI PINGGIR BANDAR

INFINITY

FENOMENA BEBEK SINJAY: Bangkalan vs Pandan Indah