Posts

Showing posts from November, 2017

KUASA MEMABUKKAN (9)

Image
Bahagian 9. Jaksa Nina memahami apa yang dialami lelaki itu. Dia melihat anak itu memakai baju Thunderman, jadi dia memakai tokoh itu untuk menasehatinya. “Thunderman akan menghukummu nanti, kalau kamu suka berbuat tidak baik dan melakukan perbuatan itu lagi…”, Nina berkata kepada anak itu. Setelah itu, Nina membiarkan mereka berdua keluar dan meninggalkan ruang kerjanya. Rita heran melihat Nina membiarkan mereka pergi. “Apakah Jaksa Nina yakin anaknya yang melakukan perbuatan itu?” , tanya Rita dalam hati. Dia menerangkan kepada Nina bahwa si ayah sudah mendapatkan teguran lebih 80 kali dari polisi yang berpatroli di stasiun kereta. Lelaki itu juga sudah membayar denda untuk beberapa kesalahan yang dilakukannya. Jaksa Nina mengatakan , “Saya tidak bisa memenjarakan lelaki itu, karena dia sudah bercerai. Bagaimana dengan anaknya nanti, kalau itu terjadi…?” Rita pun mengerti, ternyata Nina sangat lembut hatinya, lebih-lebih lagi kasus ini melibatkan anak-ana

KUASA MEMABUKKAN (8)

Image
Bahagian 8. Jaksa Tuti menegaskan, “Mengedarkan video rekaman secara illegal, sama saja dengan membunuh karakter seseorang. Selama ini kasus kita, saya mau semua punya satu kesepakatan bahwa si pelaku bisa dihukum maksimal. Siapa yang mau mengendalikan kasus ini?” , Tuti menantang semua anggota tim. Hanya Dira yang berani mengangkat tangannya. Tapi Tuti tidak yakin dengannya, didasarkan pada kasus terakhir yang ditangani Dira. Dira meyakinkan Tuti dan mengatakan bahwa dia sudah bertobat. Dia tidak akan melakukan lagi hal-hal di luar yang diinginkan Tuti dalam unit khusus tersebut. Dia akan menangani kasus yang diserahkan padanya dengan hati dan keyakinan baru. Dira berjanji akan lebih pengertian, penuh pertimbangan dan tidak akan membuat korban menangis lagi. Tuti setuju, tapi dengan syarat, Dira harus bekerja sama dengan Febrian untuk kasus tersebut. Tuti tidak ingin dikhianati dua kali oleh Dira. Walaupun terlihat agak enggan, tapi Dira menyetujuinya dan tida

KUASA MEMABUKKAN (7)

Image
Bahagian 7. Sepasang kekasih sedang mempersiapkan pernikahan mereka. Tiba-tiba, calon pengantin lelaki mendapat kiriman SMS dari seseorang, yang memberikan sebuah link video. Video tunangannya beredar di internet secara luas. Dia langsung meminta konfirmasi ke calon pengantin perempuan, “Ini bukan kamu kan Gina?” . Gina sangat terkejut melihat video tersebut. *** Semalaman Dira menangis sampai matanya bengkak. Tapi, kemudian dia sadar, bahwa menangis tidak ada gunanya. Dia terus mengingat tekad sewaktu remajanya, untuk terus mencari dan menemukan ibunya. Segala cara akan dia lakukan agar misteri kehilangan ibunya terungkap. Pagi harinya, Dira ke kantor seperti biasanya, tapi dengan memakai kacamata hitam, untuk menghindari tanya dari teman sekantornya, sebab matanya bengkak. Tapi, dia tetap memberi alasan untuk kondisinya itu dengan mengatakan dia terlalu banyak mengkonsumsi sodium di malam hari. Semua teman sekantor memahaminya dan memaklumi Dira, yang terlam

KUASA MEMABUKKAN (6)

Image
Bahagian 6. Sementara itu, di ruang persidangan yang lain, Dani, menjadi pengacara pihak tertuntut untuk sebuah kasus perburuhan. Telah terjadi insiden keributan ketika berlangsung sebuah demo buruh. Pihak terdakwa, dalam hal ini buruh, dituntut karena telah mengakibatkan kecederaan terhadap dua anggota kepolisian yang tewas. Dani mengaitkan hal tersebut dengan apa yang terjadi 10 tahun yang lalu, saat peristiwa serupa pernah terjadi. Pihak terdakwa, bersikeras mengatakan bahwa mereka juga adalah korban. Mereka menjelaskan bahwa di pihak mereka juga, 4 orang buruh telah terkorban, karena kejadian itu. Ketika Dani berjalan keluar dari ruang itu, wartawan dan reporter telah banyak menunggunya di sana. Mereka mulai menanyakan banyak hal tentang kasus yang sedang dia tangani.  “Bagaimana perasaan anda?”, “Apakah anda puas dengan hasil persidangan sampai hari ini?”, “Adakah anda yakin akan memenanginya?” Dari sekian banyak pertanyaan yang diajukan, hanya satu

KUASA MEMABUKKAN (5)

Image
Bahagian 5. Febrian menyapa Dira, “Kita berjumpa lagi, Jaksa Dira.” . Dia turut membawa sekotak barang-barang yang menandakan dia juga berpindah ke unit yang sama. “Anda juga dimutasi kemari?” Dira bertanya kepada Febrian dengan nada agak ketus. “Ah, kita seharusnya berkenalan dengan benar. Nama saya, Febrian…”, sambil mengulurkan tangannya kepada Dira. Tapi, Dira tidak menyambutnya, dia terus berjalan sambil menyebutkan, “Nama saya Dira…, dan saya tidak tertarik untuk mengenal anda lebih jauh!” Ternyata pernyataan tersebut tidak mungkin terjadi. Mereka ditempatkan di ruangan yang sama dan meja pun bersebelahan. Febrian bertanya: “Sepertinya anda sangat sangat benci ditempatkan di unit ini…” “Benarkah anda peringkat dua di angkatanmu?” tanya Dira dengan sinis. “Bukan….saya peringkat satu…” Febrian membetulkan. “Haaah…, kenapa kamu sangat bodoh ya?” “Maksudnya…?” “Kita sama-sama punya masalah dengan Jaksa Arman, tiba-tiba dimutasikan ke unit ini.

KUASA MEMABUKKAN (4)

Image
Bahagian 4. Dua Minggu Kemudian Di kantor, Dira mendapat kabar dari Rita, bahwa reporter Stella, menuntut Jaksa Arman atas pelecehan yang dilakukan. Jaksa penyidik yang akan menangani kasus tersebut adalah Jaksa Febrian. Saat itu dia sedang memeriksa Jaksa Arman di ruang penyidik. Arman menyangkal semua tuduhan yang dilemparkan padanya. Tapi, Febrian tidak memperdulikannya dan menunjukkan bukti CCTV, yang menunjukkan kejadian di depan toilet.  Selanjutnya adalah giliran Dira yang dipanggil untuk memberikan keterangan kepada Febrian. Dira agak terkejut ketika memasuki ruangan. Karena jaksa yang memanggilnya adalah lelaki yang dicurigainya tadi malam. Dia berkata dalam hati, penampilannya tidak mencuirgakan seperti saat berpapasan di lift. Dira dengan gaya cueknya, duduk dengan santai di depan jaksa tersebut. Febrian pun mengenali Dira, dan teringat kalau dia adalah wanita yang mencurigainya malam tadi, tapi dia tidak menyinggung tentang itu. Dia terus saja mula

KUASA MEMABUKKAN (3)

Image
Bahagian 3. 2017 Dira sudah dewasa dan telah menjadi seorang jaksa yang cukup dikenali. Perwatakannya yang tegas dan tidak mudah dipengaruhi, menjadi modal besarnya menjadi seorang pembela dan penyelidik bagi kasus-kasus yang ditanganinya. Berbagai kasus besar berkaitan dengan praktek-praktek ilegal menjadi santapannya sehari-hari. Dengan keahliannya, dia berhasil menyelesaikannya dengan baik. Tapi, hasil kerjanya sering disepelekan oleh bosnya, karena dia seorang perempuan. Setiap dia mampu menyelesaikan sebuah kasus, jarang sekali dia dibawa ke depan sebagai seorang yang telah berjasa menguraikan kasus tersebut. Begitu juga dengan kasus terakhir yang ditanganinya. Kasus yang melibatkan seorang dokter yang melakukan operasi bahu seorang pasien sehat, hanya karena pasien tersebut ingin menghindar dari kewajibannya mengikuti wajib militer. Praktek ilegal itu tidak dilakukan sekali, tapi sudah menjadi mata pencaharian baginya. Untuk setiap operasi, dia mendapat