DRAKOR, APA SIH HEBATNYA?

Saya adalah salah seorang penggemar drakor. Drakor, drama korea, adalah tontonan yang selalu saya tunggu. Sejak kapan saya berminat dengannya? Sejak drama Winter Sonata, mulai heboh diputar di stasiun telivisi. Walaupun saat itu, saya terlambat mulai menontonnya, tapi hati langsung kepincut. Kenapa?

Queen for Seven Days

Pertama, ide cerita yang dipaparkan selalu lain dari pada lain. Kadang-kadang idenya sederhana saja, tapi disajikan ke layar kaca dengan sangat kemas dan teratur dan tidak asal. Semua aspek ditampilkan real, nyata, sedikit sekali yang berlebih-lebihan seperti yang sering ditampilkan di sinetron. 

Kedua, dramanya tidak lama. Episodenya tidak banyak sampai beratus-ratus. Paling sering 20 episode, cerita sudah selesai. Scene-scene yang ditampilkan tidak bertele-tele. Perjalanan ceritanya pun cepat. Tapi, tidak mengurangi pemahaman penonton untuk keseluruhan cerita. Penonton tetap bisa mengikuti alur cerita di tahap awal, walaupun mulai menontonnya di tengah. Karena biasanya ada bagian yang menceritakan kilas balik dari sebuah peristiwa yang ditampilkan di depan.

Ketiga, setting tempat yang ditampilkan di sebuah drama selalu menarik penyajiannya. Banyak memperkenalkan tempat-tempat indah di Korea. 

Keempat, pemaparan sebuah kisah selalu detail, walaupun kadang-kadang masa putarnya tidak lama. Hal ini terasa sekali di drama-drama dengan setting masa di awal-awal Korea terbentuk. Jika kisah tentang kerajaan masa itu dipilih, maka segala aspek berkenaan dengan kerajaan di masa lampau tersebut, ditampilkan di drama dengan tepat dan benar.

Kelima, sebagian besar ceritanya menggambarkan kondisi masyarakat Korea sehari-hari. Penceritaan yang menarik dan jelas, bisa menjadi referensi lengkap untuk mengetahui Korea seutuhnya, seolah-olah sudah berkunjung ke sana.

Kelima alasan itu adalah poin-poin yang menyebabkan saya betah menonton drama Korea. Walaupun tidak semua cerita juga yang saya sukai. Biasanya saya menyukai cerita-cerita tentang kerajaan di masa lampau Korea. Suasana kunonya, baju-bajunya dengan warna-warna yang lembut, menu-menunya yang klasik dan dihidangkan dengan teknik dan aturan tertentu, sangat membuat saya betah menyaksikannya berulang-ulang. Luar biasa...:)

Comments

  1. Saya jg penggemar drakor.... 😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. tooooosss.....sesama "bawang merah" ngak boleh saling mendahului...eiiits..apaan siih? hahahah...

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SUNGAI CHINCHIN, KAMPUNG DI PINGGIR BANDAR

INFINITY

FENOMENA BEBEK SINJAY: Bangkalan vs Pandan Indah