WA DIBLOKIR? WHAAAAT???
Kehebohan kembali terjadi beberapa hari ini. Kisahnya gara-gara ada gambar-gambar yang bergerak (GIF), yang ditambahkan di aplikasi WhatsApp (WA). Yang apabila dicari dengan kata kunci sex, maka akan keluar gambar-gambar "terlarang". Hmmm...aneh menurut saya..! Kalau dicari baru keluar itu gambar. Naah, kenapa gatel ya untuk nyari-nyari gituan? Dan, kemudian dihebohkan. Sejagad jadi ribut. Akhirnya keluarlah statement dari pemerintah Indonesia untuk mblokir WA, sekiranya admin aplikasi chat dan call tersebut tidak menghentikan penyebaran gambar-gambar itu. Isunya, besok, Rabu, 8 November, adalah batas akhir waktunya (berita, 6 November). Menurut teman-teman di Indonesia, gambar-gambarnya memang sudah tidak ada, sejak siang tadi. Naaah, apa yang membuat bimbang ya?
Kekhawatiran pemblokiran itu, cukup terasa di sebuah grup menjahit yang saya bersama tiga teman lain kendalikan. Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan tersebut, maka kami berempat memutuskan untuk memindahkan aktifitas grup online menjahit bersama itu ke aplikasi yang lebih selamat. Memindahkan anggota lebih seratus orang bukan satu kerja yang mudah dan cepat dikerjakan. Perlu waktu yang banyak untuk menyelesaikannya dengan baik. Kami mulai membagi tugas dan mulai add masuk seorang demi seorang ke grup khusus yang dibentuk di Facebook. Sampai tulisan ini di-publish, proses masih terus berlanjut. Mudah-mudahan esok pagi, semua sudah berada di grup baru tersebut.
Luar biasa pengaruh aplikasi-aplikasi zaman sekarang. Tanpa kita sadari ketergantungan kita terhadapnya seperti nafas yang kita hirup setiap saat. Dunia akan sunyi tanpanya, sebut beberapa teman. Dunia jadi semakin dekat dengan adanya fasilitas begitu. Jarak ribuan mill, bisa terhubung hanya dalam hitungan detik. Penyebaran berita, terutama berita-berita palsu tersebar kemana-mana, hanya sekali petik ibu jari. Dahsyat...! Jadi, tidak mengherankan kalau selalu ada proteksi yang harus dilakukan pemerintah, agar penyebaran konten-konten berbahaya, tidak semakin merajalela, terutama di kalangan anak-anak. Anak-anak penerus bangsa. Semoga Tuhan terus melindungi kita semua.
Kekhawatiran pemblokiran itu, cukup terasa di sebuah grup menjahit yang saya bersama tiga teman lain kendalikan. Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan tersebut, maka kami berempat memutuskan untuk memindahkan aktifitas grup online menjahit bersama itu ke aplikasi yang lebih selamat. Memindahkan anggota lebih seratus orang bukan satu kerja yang mudah dan cepat dikerjakan. Perlu waktu yang banyak untuk menyelesaikannya dengan baik. Kami mulai membagi tugas dan mulai add masuk seorang demi seorang ke grup khusus yang dibentuk di Facebook. Sampai tulisan ini di-publish, proses masih terus berlanjut. Mudah-mudahan esok pagi, semua sudah berada di grup baru tersebut.
Luar biasa pengaruh aplikasi-aplikasi zaman sekarang. Tanpa kita sadari ketergantungan kita terhadapnya seperti nafas yang kita hirup setiap saat. Dunia akan sunyi tanpanya, sebut beberapa teman. Dunia jadi semakin dekat dengan adanya fasilitas begitu. Jarak ribuan mill, bisa terhubung hanya dalam hitungan detik. Penyebaran berita, terutama berita-berita palsu tersebar kemana-mana, hanya sekali petik ibu jari. Dahsyat...! Jadi, tidak mengherankan kalau selalu ada proteksi yang harus dilakukan pemerintah, agar penyebaran konten-konten berbahaya, tidak semakin merajalela, terutama di kalangan anak-anak. Anak-anak penerus bangsa. Semoga Tuhan terus melindungi kita semua.
Comments
Post a Comment