DARUSSALAM




Rimbunan pohon-pohon besar berjejer di sisi-sisi jalan menujumu saat ini..
Aneka pohon rindang menghiasi sudut tubuhmu..
Sungguh berbeda di saat-saat kau baru dibangun dan dirawat..
Hanya pohon-pohon kelapa yang tinggi dan berbuah lebat memenuhi tubuhmu..

Dulu...
Bangunan-bangunan yang kukuh, tua dan kuno menghiasi setiap sudutmu..
Sekarang..
Bangunan tinggi  bertingkat-tingkat, memenuhi ruangmu...
Tapi...
Asrimu masih terjaga dengan baik..
Sampai saat ini..
Masih nyaman berjalan di teduhmu...

Hamparan sawah masih terhidang indah di pinggiran kaki-kakimu...
Air jernih yang menggenanginya saat hujan lebat membasahimu...
Itik-itik berenang-renang senang di sana...
Itu dulu...

Sekarang?
Sawah sudah digantikan rumah-rumah luas bagi penghunimu..
Hilang sudah keriangan yang mudah didapat dulu..
Tidak ada lagi itik yang berenang riang..
Berganti dengan suara riang kanak-kanak bermain sepeda..
Di jalan hitam luas..

Sebuah tugu peringatan kelahiranmu masih tegak berdiri di sana..
Terus dipelihara sehingga kini..
Tempat bermainku bersama teman-teman dulu...
Sungguh, begitu kokoh lambang itu berdiri di sana..
Megah berdiri dengan plakat bertanda tangan Presiden pertama RI, Soekarno...

Suasana yang tetap sama..
Hanyalah hilir mudiknya mahasiswa...
Dari dua kampus kebanggaan rakyat Aceh...
Yang menaruh harap padamu..
Untuk membawa pulang segulung ijazah..
Tanda kerja keras mereka di kelok-kelok tubuhmu...

Kotaku..
Kemana pun kupergi..
Engkau tetap di hati dan di jiwa..
Kota kelahiran yang selalu dirindu...
Tetaplah kokoh berdiri..
Tetaplah bangun dirimu...
Menuju kota yang madani..
Yang sejahtera sesuai dengan namamu..
Darussalam...
Yaa..Kopelma Darussalam
Kota Pelajar dan Mahasiswa..


=====================
Note:
Tulisan ini adalah puisi yang ditulis untuk tantangan ODOP4, minggu ke tujuh. Yang mewajibkan pesertanya menuliskan puisi dengan diskripsi sebuah tempat. Semoga sesuai dengan kriteria yang diminta.

Comments

Popular posts from this blog

SUNGAI CHINCHIN, KAMPUNG DI PINGGIR BANDAR

INFINITY

FENOMENA BEBEK SINJAY: Bangkalan vs Pandan Indah