AKHIRNYA DIBUKA: Cerita dari Grand Opening Gramedia Bookstore, Banda Aceh
Di saat-saat sibuk
membuat persiapan untuk pulang kembali ke Kuala Lumpur, saya mendapat kabar
dari sepupu bahwa Gramedia akan segera dibuka. Waah, pucuk di cinta ulam tiba ini
namanya. Beberapa minggu sebelum itu, kami melewati kawasan dimana toko buku itu
berada. Terlihat masih tahap pembangunan. Tak disangka beberapa minggu kemudian
grand openingnya diadakan. Bersiap-siaplah saya untuk ke sana hari tersebut.
Minimnya informasi
yang saya dapat, menyebabkan saya datang tanpa memperkirakan, bahwa upacara
pembukaan masih berlangsung. Sesampai di
tempat, ternyata orang umum tidak dibenarkan masuk. Hanya undangan saja yang
diperbolehkan masuk. Akhirnya setelah, bolak-balik dan parkir motor di sebelah venue,
saya nekad minta izin untuk masuk juga. Akhirnya dengan sedikit alasan mantap,
saya dibenarkan masuk dan ternyata di dalam sudah ramai pengunjung yang bukan
undangan memenuhi ruangan.
Toko Buku
Gramedia Banda Aceh adalah cabang ke 117 Gramedia di seluruh Indonesia dan yang
pertama di Aceh. Terletak di Jalan P. Nyak Makam, Lampineung, Banda Aceh. Bangunan
yang terdiri dari dua tingkat ini, menyediakan lebih 100.000 buku untuk dimiliki
pengunjung. Diresmikan oleh Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman, SE, Ak, MM, pada
hari Rabu, 20 Desember 2017, yang lalu.
Plakat peresmian oleh Walikota Banda Aceh |
Ruangan yang
luas dengan susunan buku yang teratur sangat membuat nyaman pengunjung. Di
lantai pertama adalah bagian untuk alat tulis, barang perlengkapan sekolah. Ada
juga rak-rak yang menyediakan berbagai mainan anak-anak. Di salah satu sudut
juga tersedia bahan-bahan untuk craft, salah satu tempat favorit juga jika
berkunjung ke Gramedia. Bahkan di lantai tersebut juga ada barang-barang
kosmetik. Di bagian yang lain, dekat dengan tangga naik ke lantai dua, ada
sedikit ruangan dengan panggung kecil serta deretan kursi-kursi untuk
mengadakan aktifitas literasi. Kebetulan saat pembukaan tersebut, sedang
diadakan resensi buku bersama seorang penulis, yaitu Kang Maman, yang telah
mulai menulis sejak tahun 1995.
Resensi Buku bersama Kang Maman |
Naik ke lantai dua,
deretan aneka buku berbagai genre tersusun rapi di semua bagian. Di depan
tangga ada rak-rak yang memamerkan buku-buku best seller. Buku-buku
laris tersebut juga terdapat di beberapa bagian lain. Di sebelah kiri
dari tangga, bisa dijumpai pilihan-pilihan buku Islam, biografi, dan sejarah. Terdapat
juga rak-rak buku Recommended, Must Have, Women, dan Inspirations.
Susunan buku di rak |
Di sudut
belakang sebelah kiri tangga, ada rak-rak dengan susunan novel terjemahan
ataupun novel yang ditulis penulis dalam negeri. Memang surga bagi penikmat
buku-buku fiksi. Di bagian tengah pula ada buku-buku pelajaran dan buku
kanak-kanak. Di bagian tengah kiri dari tangga, juga tersedia rak-rak buku
ketrampilan dan memasak. Walaupun koleksinya tidak terlalu banyak, tapi cukup memuaskan
dan bisa memenuhi keinginan pelanggan.
Komputer untuk
memudahkan mencari buku yang diinginkan ada di dua tempat. Yaitu di bagian
tengah belakang dan di sebelah kiri depan. Kasir untuk memudahkan pembayaran
disediakan di masing-masing lantai. Customer Service-nya saja yang hanya
ada di kasir di lantai dua.
Komputer untuk mencari ketersediaan buku |
Petugas-petugas
yang tersedia di berbagai bagian rak yang ada akan siap membantu pengunjung
kapan saja diperlukan. Saya cukup terkesan dengan seorang diantara mereka, yang
cukup lancar saat mencari dan menjelaskan apa saja kepada pelanggan. Beni
namanya. Dia sangat ramah dan sigap menolong pengunjung yang kebingungan
mencari lokasi tepat sebuah buku yang diinginkan. Termasuk saya.
Beni, si peramah, yang sangat membantu pengunjung |
Ruangan cukup
luas dan nyaman. Walaupun beberapa kali listrik terputus karena kelebihan
beban. Semoga ke depannya bisa dicarikan solusi yang tepat mengatasi masalah
tersebut. Tempat parkir pun disediakan di dalam kawasan. Tidak terasa waktu telah habis berjam-jam di sana. Bersyukur sekali,
akhirnya salah satu toko buku terbesar di Indonesia membuka cabangnya di Banda
Aceh. Semoga bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh rakyat Aceh, sehinggan dapat
menaikkan persentase minat baca keseluruhan di Propinsi Aceh.
#onedayonepost
#nonfiksi
#bebas
Wah selamat yaa mba. Akhirnya nggak perlu jauh-jauh lagi untuk membeli buku.
ReplyDeleteOia, alasan apa yang dipake sampai akhirnya bisa masuk? Hehehe..
Itu mas-masnya mauan aja di foto. 😄
Iya..alhamdulillah sudah ada toko buku besar & lengkap di Bna, walau sebelum ini ada toko buku lokal yg menyediakan kebutuhan buku yang diinginkan pembaca.
DeleteAlasan apa ya mereka membuka Gramedia di sana, mungkin karena permintaan terhadap buku-buku terbitan mereka oleh masyarakat Aceh banyak. Atau mungkin juga melihat peluang usaha yang lumayan saat ini di sana. Sayang saya ngak diundang pas pembukaannya, hahhaha..jadi ngak tahu pasti apa sebab mereka buka cabang di sana.
Itu mas-mas anteng aja pas diambil fotonya, angguk-angguk aja dia...hahhah.