SAAT AKU BUNTU MENULIS....
Sumber Foto dari Google Image |
Duuuh...! Otak
beku...! Deadline di ujung mata..! Tidak ada satu kalimat pun yang nyangkut di
blank document MS Word. Apa yang harus kulakukan? Bolak-balik, ketik,
hapus, ketik, hapus, masih tidak ada satu pun yang pas di hati. Napas panjang
pun kutarik, pertanda langkah keputusasaan mendekati limit batasnya. Ya,
kondisi demikian hampir dirasakan oleh semua penulis, baik penulis yang sudah
berpengalaman, apalagi penulis pemula seperti aku. Apa yang kulakukan saat
kondisi tersebut muncul di depan? Berikut ini sedikit uraian apa yang biasa aku
coba lakukan, agar yang namanya writing block, tidak lama-lama
menggangguku.
Pertama, berhenti menulis sejenak. Ini adalah langkah pertama yang
biasanya kulakukan, jika aku mulai buntu untuk melanjutkan penulisan sebuah
naskah. Tindakan itu akan dilanjutkan dengan cara kedua, yaitu
berdiri dan melakukan gerakan-gerakan kecil untuk melemaskan sendi-sendi yang
mulai kaku. Sambil melakukan gerakan tersebut, biasanya otakku akan terus
berpikir, apa sambungan yang perlu aku tulis. Bukan memikirkan kalimat-kalimat
yang akan ditulis, tapi mengkhayalkan sesuatu sesuai tema tulisan dan mencoba
merangkainya di otak. Kalau kebuntuan tidak terlalu parah, biasanya pada proses
kedua ini, aku bisa kembali ke laptop dan mulai menulis kembali.
Jika kebuntuan
masih berlanjut setelah proses kedua, maka biasanya aku melanjutkan proses ketiga.
Di antara yang biasa aku lakukan di fase ini adalah ngobrol dengan
seseorang. Tema obrolan tidak seharusnya apa yang menjadi bahan untuk
tulisanku. Tapi, obrolan bisa tentang apa saja yang hangat atau menarik untuk
dibicarakan. Biasanya obrolan ini bisa membangkitkan semangat menulis kembali. Bahkan
kadang-kadang bisa menjadi bahan tulisan dengan tema baru. Ini biasanya menjadi
langkah ke empat yang bisa dilakukan juga. Yaitu, menyiapkan
beberapa file di laptop dengan beberapa judul menarik yang ingin
dijadikan tulisan. Jadi, saat buntu di satu judul, maka bisa melanjutkan
penulisan di judul yang lain. Dengan cara ini, biasanya pasti ada tulisan yang selesai
sampai akhir dan siap dibagi ke pembaca, melalui sosial media yang ada.
Cara ke
lima yang biasa kulakukan, yaitu berjalan-jalan cari angin, melihat
pemandangan indah di luar. Memandangi rumput-rumput dan pepohonan hijau. Mengambil
foto objek-objek menarik yang dijumpai. Biasanya cara ini cukup ampuh
menghilangkan kebekuan di otak. Saat wajah sudah mulai tersenyum dan tidak
tegang, maka pemikiran pun akan lebih lancar menuangkan ide-ide untuk ditulis. Cara ke enam bisa juga dengan
membaca beberapa buku menarik yang bisa membangkitkan ide-ide baru untuk
ditulis. Menonton cerita-cerita menarik yang kuminati, menjadi cara ke
tujuh yang sering kulakukan juga.
Demikian beberapa
cara mengatasi kebuntuanku saat menulis. Biasanya salah satu cara dari yang disebutkan
di atas, bisa membantuku menyelesaikan tulisan yang mandeg. Semoga tulisan
ringkas ini bisa membantu siapa saja yang buntu melanjutkan tulisannya sampai
akhir.
#30harimenulis
#hari1
#onedayonepost
#postem
Bahkan saat mengalami kebuntuan menulis bisa jadi ide untuk menulis. Tetap semangat ya mbak Irai ^^
ReplyDeleteiyaaa...tepat sekali...semangat juga utk mbak Nova yaa...
Delete