A WONDERFUL DAY (2)

Fokus penceritaan hari ini adalah pada Seminar Menulis Itu Mudah, yang diisi oleh Dr. Ersis Warmansyah Abbas. Program ini diadakan oleh Pusat Kepelbagaian Pelajar (PKP), Fakulti Pendidikan, Universiti Kebangsaan Malaysia.



Diawali perkenalan singkat dengan pemateri dan rombongan, seminar pun dimulai. DR. Ersis Warmansyah Abbas, adalah seorang penulis aktif, yang sehari-harinya bertugas sebagai dosen di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Berikut ini ringkasan dari hasil seminar yang berlangsung kemarin, yang dirangkum dalam satu formula yang diberi nama:

ERSIS WRITING THEORY



Ersis Writing Theory dirangkum dalam dua puluh empat rumusan, sebagai berikut:

1. Menulis Setiap Helaan Nafas
Setiap orang adalah penulis. Setiap orang menulis setiap hari. Setiap hari manusia mendengar dan akan menulisnya di otak. Menulis adalah sekedar menyalin apa yang ada di otak. Jadi, setiap manusia mampu menulis dalam keadaan bagaimanapun, baik itu dalam kondisi bahagia, sedih, patah hati, dan segala kondisi lainnya.

2. Menulis Melakukan
Menulis itu mudah dilakukan. Jangan terbelenggu oleh teori-teori.

3. Otak Selalu Menulis
Lakukan proses menulis di otak setiap hari. Menulis di otak adalah menuliskan konsep. Berhati-hati memasukkan input ke otak kita. Setiap yang dimasukkan ke pikiran harus sesuatu yang benar.

4. Pola Pikir
Bangun pola pikir bahwa menulis itu mudah. Fokuslah kepada kenyamanan masing-masing saat menulis. Jangan pernah menjadi duplikat orang lain. Jangan berdusta dengan otak kita.

5. Menuliskan Pikiran
Tulislah apa yang dipelajari dialami, atau dipikirkan. Tulisan adalah gambaran diri seseorang.

6. Bersenang-senang
Tulislah hal-hal yang menyenangkan dan hilangkan hal-hal yang membosankan atau membelenggu. Menulis itu adalah sesuatu yang menyenangkan. Unutk itu kita harus bersihkan pikiran kita. Jangan kotori pikiran dengan hal-hal yang kotor.

7. Menulis Sungguh Mengasyikkan
Bahwa menulis adalah keasyikan menuangkan ide-ide,  curhat, memasarkan ide dan gagasan.

8. Gembira? Menulislah!
Hati yang gembira akan membuat pikiran yang senang. Suasana itu juga akan menghasilkan tulisan menggembirakan dan menyenangkan.

9. Semerbak Menulis
Menjadikan pikiran dan perasaan senang. Menulis adalah melempangkan pikiran.

10. Percayalah, Menulis Mudah
Menulis bak air sumur; semakin ditimba semakin banyak dan jernih airnya. Menulis akan berbuah manfaat.

11. Sungguh, Menulis Itu Mudah
Menulis ibarat masakan padang; semakin dirasakan, semakin nikmat. Istiqamah dalam menulis dan selalu tanamkan bahwa menulis itu mudah. Menulis tidak akan berhenti. Karena, terlalu banyak informasi yang disimpan di pikiran kita.

12. Mari Senang-senang
Menulis menjadikan kita enjoy. Menulis akan mengenyahkan segala kekusutan.

13. Menulis Membelajarkan Diri
Menulis melatih menjernihkan pikiran dan perasaan. Menulis adalah membelajarkan diri. Menulis tidak perlu guru. Menulis hanya perlukan motivator dan editor. Harus diingat bahwa tidak semua harus kita kerjakan sendiri. Jadikan menulis itu istiqamah.

14. Menulis Membersihkan Jalan
Buang mental block yang ada di pikiran. Hancurkan ketakutan untuk menulis. Jangan pernah takut salah. Apa salahnya salah. Jika salah bisa diperbaiki. Kita akan tahu sesuatu itu tabu dengan melakukannya. Jangan pernah takut tulisan tidak bagus. Tidak bagus bisa diperbaiki. Yang penting menulis. Jangan memikirkan reaksi pembaca. Menulislah tidak untuk mencari gara-gara.

15. Menulis Pemusnah Kendala
Menulis akan memusnahkan kesulitan menulis. Menulis juga akan melancarkan proses menulis.

16. Menulis Itu Tidak Ada Sulit
Jangan pernah membelenggu diri dengan kegagalan. Lupakan kegagalan, lakukan saja menulis. Penting diingat, jangan pernah mematenkan kegagalan di otak. 

17. Istiqamah Menulis
Menulis adalah latihan menulis sesungguhnya. Hebatkan menulis dengan menulis.

18. Menulis Itu Berdzikir
Menulis adalah menyebarkan virus kebaikan. Menulis adalah salah satu upaya menjaring pahala.

19. Berkelana Menulis
Sebarkan ide-ide dengan menulis. Berkelanalah untuk menambah ide-ide untuk ditulis.

20. Menebalkan Spritualisme

21. Menulis Sedekah Peradaban
Menulis akan memperpanjang umur dan melestarikan budaya.

22. Ajakan Kebaikan
Memotivasi menulis dan menulis untuk menebarkan kebaikan.

23. Menulis Cinta dan Kecintaan
Jatuh cintalah dengan menulis, sehingga menulis menjadi mudah.

24. Menulis Buku
Menulis adalah merawat ide dan gagasan. Tulislah ide dan gagasan itu menjadi sebuah buku.

Disamping semua rumusan di atas, perlu digarisbawahi bahwa daya ingat sangat penting untuk menulis. Seriuslah memakai mata, telinga kita untuk merekam sesuatu dan simpan di dalam memori dengan baik. Pengetahuan disimpan dalam kata. Yang disimpan di dalam memori adalah apa yang dipahami. Jadi, mulai sekarang, simpanlah sesuatu di otak dengan penjelasannya (definition).

Misalnya saat kita melihat sebuah sepeda. Jangan sekedar menyimpannya hanya berbentuk kata sepeda. Tapi simpanlah di memori dengan menjabarkannya, bahwa sepeda itu punya roda dua dengan jari-jari besi. Sepeda memiliki pedal untuk dikayuh, ada rantai yang sekali-kali bisa putus dan penjabaran lain yang bisa menggambarkan bagaimana bentuk sebuah sepeda.

DR. Ersis juga mengingatkan bahwa teknologi boleh maju. Buku dalam bentuk fisik mungkin tidak diperlukan lagi, digantikan dengan buku-buku elektronik berupa e-book. Tapi, jangan pernah lupa esensinya. Untuk menghasilkan itu semua kita tetap perlu menulis.

Poin penting lainnya yang perlu dimiliki penulis adalah jangan pernah berhenti sebelum satu pola pikiran selesai ditulis. Jangan pernah berpikir kapan hendak memulai. Yang perlu dilakukan hanyalah MENULIS. 


Mengakhiri tulisan ini, saya kutip dua poin terakhir dari hasil seminar kemarin, bahwa:
DUNIA ADALAH PIKIRAN MANUSIA...
MENULIS ITU ADALAH KEBIASAAN...
MULAILAH MENULIS, JANGAN PERNAH MENUNDA...!
MULAI SEKARANG...!

Comments

Popular posts from this blog

SUNGAI CHINCHIN, KAMPUNG DI PINGGIR BANDAR

INFINITY

FENOMENA BEBEK SINJAY: Bangkalan vs Pandan Indah