BERBAGI ITU MEMBAHAGIAKAN


Kebahagian harus dicari dan ditemukan. Dia tidak akan bergolek datang sendiri. Hanya kita sendiri yang bisa menentukan kebahagian bagaimana yang diinginkan. Salah satu bentuk kebahagiaan adalah dengan berbagi.

Proses berbagi dapat dilakukan dengan cara apapun. Ada orang yang berbagi dengan harta dalam bentuk uang. Ada pula berbagi dengan memberikan barang-barang yang dimilikinya. Ada juga yang berbagi dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya. Dan, aku memilih berbagi dengan cara ketiga sebagai pilihan. Mengapa? Karena, untuk saat ini hanya itulah yang mampu aku lakukan. Aku suka dengan kenyataan bahwa saat berbagi apa saja yang diketahui, maka pengetahuan itu akan kekal melekat, tidak berkurang dan bahkan akan bertambah.

Sejak kecil, aku sangat meminati dunia pendidikan, terutama mengajarkan sesuatu ke orang lain. Aku suka berdiri di depan teman-teman untuk mengajarkan apa saja pelajaran yang mereka tidak pahami. Beranjak remaja, aku mulai mengajarkan menari, senam, bahkan menyanyi ke adik-adik kelasku di sekolah. Minat berbagi ilmu dan pengalaman tersebut terus aku bawa sampai sekarang. Bedanya, saat ini aku suka berbagi ilmu dan pengalaman di dua dunia yang sangat kuminati, yaitu dunia ketrampilan dan dunia kepenulisan.

Aku menyukai dunia ketrampilan sejak kecil. Ibu adalah guru pertama untuk bidang ini. Semakin hari semakin berkembang minatku di situ. Kegemaran untuk mengajarkan apa yang aku ketahui kusalurkan dengan membuka kelas ketrampilan. Mengajar selalu membuatku segar, ceria dan bahagia. Walaupun kadang-kadang seharian harus dihabiskan untuk menyelesaikan satu kelas. Tapi, itu tidak menjadi penghalang buatku. Tetap saja proses berbagi ilmu tersebut kuminati. Aku juga berbagi dengan menulis berbagai tutorial di blog ketrampilan yang kumiliki.

Di setiap kelas, selalu kujumpai hal-hal baru yang menambah pengetahuan. Mengajarkan ramai orang, yang kadang-kadang kemampuannya berbeda memang bukan hal mudah dilakukan. Kesabaran diperlukan agar semua murid bisa mengerti apa yang diajarkan. Aku pernah mengajarkan menjahit dompet kecil kepada seorang ibu yang punya kecacatan pada matanya. Dia tidak mampu melihat dengan jelas, tapi punya keinginan kuat untuk bisa menjahit. Alhamdulillah, dia bisa menyelesaikan dompet mungilnya hari itu, walaupun dengan jahitan yang kurang rapi.

suasana kelas yang aku kelola beberapa waktu lalu

Saat ini aku sangat suka berbagi ilmu menulisku yang baru secuil ini ke teman yang punya minat. Mereka suka membaca tulisan-tulisanku di media sosial, terutama facebook, sehingga akhirnya setiap mereka ingin posting sesuatu, maka akan membagi tulisannya ke aku untuk dibaca dan diedit. Alhamdulillah, ada beberapa di antara mereka yang tulisannya semakin enak dibaca.
Bagiku berbagi ilmu dan pengalaman tidak selalu dalam bentuk formal. Kebanyakan sharing kulakukan secara informal. Di setiap kesempatan, aku dengan mudah berbagi cerita tentang apa saja yang kuketahui ke orang lain. Ternyata, itu sangat menyenangkan dan membahagiakanku.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

SUNGAI CHINCHIN, KAMPUNG DI PINGGIR BANDAR

INFINITY

FENOMENA BEBEK SINJAY: Bangkalan vs Pandan Indah