PAGI DI PARIT




Pagi ke sekian di Parit, Perak. Sunyi, senyap, khas pagi di kampung. Pagi ini agak berbeda. Suara krik krik, krak krok berirama teratur terdengar syahdu di telinga. Menghiasi pagi yang semakin naik. Suara katak dan jengkerik, yang lamaaa tidak terdengar di KL.

Katak bernyanyi mengumandangkan suaranya dengan merdu. Berlomba-lomba mereka memanggil sang hujan, untuk datang lagi hari ini. Yaa...hujan lebat memang mengguyur Parit kemarin sore. Halaman rumput yang selalu dipotong rapi oleh Abah, mulai tergenang air. Kemah-kemah yang sudah berdiri tegak pun tidak mampu menahan genangan air. Hujan terlalu deras.

Pagi ini, suara kokok ayam terdengar di kejauhan. Pagi indah yang menggamit memori. Udara segarnya menenangkan. Serasa rugi tidak menikmatinya puas-puas. Haaaah....ku sedut perlahan bau harumnya. Tidak ingin ku lepaskan peluang itu.

Kabut tipis terlihat di kejauhan. Di hutan kecil belakang rumah. Dingiiiin, sejuuuk. Tidak pernah bosan memandangnya pergi perlahan-lahan. Burung-burung mulai berkicau riang dari semua penjuru. Berirama indah menjadikan satu melodi yang sedap didengar.

Pagi selalu menyenangkan, mendamaikan, merilekskan, walau banyak kerja yang harus diselesaikan hari ini. Memulainya dengan indah dan baik, insyaallah akhirnya pun akan indah dan baik juga.

Matahari semakin naik dengan senyumannya yang menawan. Semoga bisa mengeringkan padang rumput yang basah kemarin. Semoga matahari juga terus bersahabat. Semoga alam terus bersahabat dengan kami sampai hajat selesai digelar.

Comments

Popular posts from this blog

SUNGAI CHINCHIN, KAMPUNG DI PINGGIR BANDAR

INFINITY

FENOMENA BEBEK SINJAY: Bangkalan vs Pandan Indah