RASA ITU BERNAMA KECEWA!




Pagi ini, sedikit rasa kecewa menyelinap. Saat keluar menjemur kain, melihat beberapa buah pare yang bergantungan di pagar, sudah merona oranye. Sebagiannya malah sudah ada yang merekah, menampakkan biji-biji merah dari belahan kulit buahnya. Rasa sesal datang dan hati mulai berdialog. Kenapa tidak memetiknya kemarin? Atau dua hari lalu? Atau mungkin tiga hari lalu? Jadi, hari ini bisa dioseng kering parenya! Kenapa tidak keluar menjemur kain sendiri kemarin? Kenapa meminta tolong Azizah menjemurnya? Daaan, berbagai kenapa lain, yang terus hilir mudik di pikiran. Stop! Berhenti! Cukup!

Ayoo, pikirkan sisi positifnya! Buah-buah yang menguning dan akhirnya pecah itu, akan mengeluarkan benih-benih baru. Benih-benih baru yang akan menghasilkan tanaman-tanaman baru. Pada akhirnya akan ada buah pare yang lebih banyak untuk dipanen. Pasti lebih banyak yang bisa dimakan nantinya.

Kenapa harus meminta tolong Azizah? Itu bagus untuk mengajarkan arti sebuah tanggung jawab. Ada bagian di rumah ini, yang dia juga harus ambil andil di dalamnya. Lagipun, kemarin, memang harus buru-buru keluar untuk rapat di sekolah. Jadi, apa pun ceritanya, buah pare tetap akan menguning hari ini.

Kemarin, rasa yang bernama "kecewa" itu, juga datang. Saat tulisan yang seharusnya akan diposting dan dikirim petang, hilang tanpa jejak. Hanya ditinggal sejenak untuk ke dapur, memasak. Tidak ada seorang pun yang memegang tab itu. Kenapa tiba-tiba hilang? Wallahualam! Walaupun berusaha dicari di berbagai file yang ada, tetap tak ditemukan! Kesal, marah, geram, otomatis datang. Tulisan itu hanya tinggal beberapa paragraf menuju akhir. Ditulis dengan tingkat mood terbaik. Disusun kalimatnya dengan sangat hati-hati, karena bahasan yang agak sensitif. Hilang begitu saja? Allahuakbar!

Azizah memberi pendapat saat itu. Daripada bunda terus kesal, lebih baik bunda mulai menulis lagi. Yaah, ilmu dan pengajaran tidak selalu datang dari mulut orang dewasa. Justru dari mulut seorang anak-anak, terkadang bisa membuat kita sadar akan kesilapan. Terima kasih, Azizah.  Alhamdulillah, tulisan selesai dan bisa diposting, walau agak lari dari waktu yang direncanakan.

Ada kekecewaan lain yang datang beberapa hari belakangan ini. Kecewa tidak dapat bertemu dengan seseorang. Padahal sudah menyediakan waktu jauh hari. Kekecewaan dibohongi. Kekecewaan karena disakiti. Semua itu adalah bentuk-bentuk kecewaan, yang tidak perlu berlama-lama memikirkannya. Hidup perlu berjalan. Dan, ada bagian yang kita perlu "cut off", putuskan, untuk menata satu hidup yang lebih baik ke depan.

Kebahagian adalah milik semua orang. Kita berhak memilihnya juga. Kebahagian itu adanya di hati dan jiwa masing-masing. Jangan biarkan orang di luar itu mengusik dan mengambilnya. Carilah bahagiamu..!

Comments

Popular posts from this blog

SUNGAI CHINCHIN, KAMPUNG DI PINGGIR BANDAR

REWANG

BUMBU MI ACEH ALUBU (Review Produk)