BUKU DUA RINGGITKU..


.


Menambah koleksi buku menjadi satu addict buatku. Terlebih buku berkenaan dengan ketrampilan. Setiap memasuki toko buku, bagian ketrampilan dan hobi akan menjadi tujuan pertamaku. Terasa ada kenikmatan tersendiri setiap memilih-milih buku di kawasan itu. Walaupun, terkadang tidak ada satu buku pun yang dipilih, apalagi dibeli. Membuka setiap lembarannya, mencari dan membaca sekilas isi di dalamnya, sudah memberiku kepuasan tidak terkira.

Buku-buku ketrampilan yang kupunyai cukup beragam. Mulai dari jahit menjahit, paper craft, sampai ke ketrampilan untuk anak-anak. Berbagai tempat pernah kukunjungi untuk memperoleh buku-buku tersebut. Mulai dari toko buku biasanya sampai ke kedai buku loak. Sensasi menemukan buku-buku lama di pasar loak, cukup mengghairahkan bagiku. Apalagi jika buku itu adalah buku yang memang sedang dicari-cari. 

Seperti kisah buku dua ringgit ini. Buku ini kudapat tanpa sengaja. Saat itu, aku masih bekerja di daerah Sunway Pyramid dan sedang menghabiskan masa rehat siangku di sebuah mall di situ. Ternampak olehku jejeran buku-buku yang dilelong dengan harga murah. Tiba-tiba saja adrenalin terpacu untuk segera mendekati rak-rak yang tersusun di sepanjang koridor mall tersebut. Rak demi rak kuhampiri. Buku demi buku kupilih dan kubuka-buka. Belum ada yang membuat hati kepincut. Sampai akhirnya aku bergerak untuk segera pergi dari sana, karena waktu rehat pun sudah hampir selesai. Tiba-tiba mataku tertuju ke sebuah rak dekat dengan kasir. Buku itu terletak dengan manis di atas tumpukan buku-buku lain. Seperti memanggil-manggilku datang mengambilnya. Ahhaaaa....dari jauh sudah kulihat dengan jelas judul buku itu. Judulnya tertulis dengan huruf yang cukup besar dan mudah dibaca dari jauh. SASHIKO...! "Waah, ini pucuk dicinta ulam tiba!" jeritku dalam hati. Kenapa?

Beberapa hari sebelum kejadian itu, seorang teman mengenalkan aku tentang seni ini. Tanpa menunggu lama aku terus mencari info lebih jauh tentangnya. Aku mulai mengetahui seni apa itu. Sashiko adalah seni jahitan tangan, yang berasal dari Jepang. Pemakaian kain polos berwarna gelap, biasanya biru tua, dengan garis-garis sulaman tangan, seperti jelujuran, menggunakan benang berwarna putih, langsung membuatku jatuh cinta. Aku memang sudah mengenal sulam tangan sedari kecil dari ibuku. Aku begitu menyukainya. Ibu adalah guruku untuk sulaman tangan ini. Walau kadang-kadang ibu sudah lupa tekniknya, tapi aku akan terus mencoba dan menunjukkan padanya begitu aku menemui teknik yang dimaksud, untuk mendapat pembenaran dari beliau. 

Ahh, seperti ada law of attraction pula saat itu. Aku yang sedang suka-sukanya dengan seni sashiko, tiba-tiba seperti dihadiahkan sebuah buku lengkap tentangnya. Yang lebih menakjubkan, buku itu hanya dijual dua ringgit. Iya..! RM 2.00..! Saat itu, aku tidak pikir dua kali, buku itu langsung kugapai dan kubawa ke kasir, yang memang tidak jauh dari rak itu. Langsung membayarnya dan melenggang dengan gembira keluar dari mall. Senyum lebar terkembang di wajahku. Senyum yang tak habis-habis. Aku tidak memperhatikan isi buku itu secara detail saat itu. Hanya membaca keterangan di depan dan di belakang, untuk harganya, hahahah. 

Sambil jalan kembali ke tempat kerja, aku mulai membuka-buka buku tersebut. Alhamdulillah buku yang sangat bagus. Tidak mengecewakan isinya. Benar-benar berisi step-step untuk membuat sashiko yang tepat. Berbagai teknik sashiko diterangkan lengkap di buku ini. Bukunya berbahasa Inggris. So pasti, buku impor. Dan, aku bisa memilikinya hanya dengan mengeluarkan dua ringgit dari kocekku. Di mana bisa kudapat buku impor dengan harga super murah? Walaupun itu buku bekas. Buku ini masih dalam kondisi yang cukup baik, buku lama yang mungkin tidak ada yang menginginkannya. Buku yang disiapkan Tuhan untuk kumiliki agaknya. Heheheh...! Maka, nikmat Tuhan yang mana lagi yang harus kudustai..? Terima kasih Tuhan...!

Comments

Popular posts from this blog

SUNGAI CHINCHIN, KAMPUNG DI PINGGIR BANDAR

INFINITY

FENOMENA BEBEK SINJAY: Bangkalan vs Pandan Indah