GAJAH NAIK OJEK


Pagi itu, seperti biasanya, Mak Lia, begitu panggilan akrabnya, bersiap hendak ke pasar. Dia berdandan ala kadarnya. Memakai blus merah berbunga kecil dipadankan kulot lebar panjang berwarna hitam. Kerudung kelabu dililitkan menutupi rambut hitam yang sudah mulai ada helaian peraknya. Walaupun penampilannya sederhana, tetapi selalu ada harmonisasi dalam setiap penampilannya.  Ukuran tubuhnya tidaklah terlalu kecil, juga tidak terlalu besar, sedang-sedang saja. Akan tetapi untuk seorang perempuan, perawakannya cukup tinggi dan besar. Setiap hari, dia akan ke pasar dengan mengendarai sendiri sepeda motor kesayangannya. Namun sedikit berbeda pagi itu. Dia berniat mencoba menggunakan jasa antar jemput online alias Go-Jek. Aplikasi sudah diunduhnya pada gawai beberapa waktu lalu, dengan bantuan anaknya.

No automatic alt text available.
Kipas Gajah
Mak Lia pun mulai membuka aplikasi pada gawainya. Memilih Go-Ride, karena dia mau menaiki sepeda motor. Kemudian dia mengisi kolom tujuannya. Berikutnya di layar tertera jarak, harga dan metode pembayaran yang diinginkan. Selesai memilih semua dengan tepat, Mak Lia pun menunggu dengan sabar si pengendara sampai ke rumah untuk menjemputnya. Dia menunggu di teras dengan anak perempuannya, yang kebetulan tidak kuliah hari itu.

Reta, anak perempuannya bertanya, “Mama yakin mau naik Go-Ride ?” Mengingat itu adalah pengalaman pertama mamanya.

Mak Lia menjawab dengan keyakinan tinggi, “Iya.., kenapa harus tidak yakin?” Sambil tersenyum, dia terus menunggu dengan sabar.

“Tidak takut nanti dibawa kemana-mana?” Reta kembali melontarkan pertanyaan ke mamanya.

“Tidak, tidak takut, yakin pokoknya..” Mak Lia terus berusaha meyakinkan Reta.

Akhirnya Reta pun ikut memberi keyakinan penuh kepada mamanya. Dan, membiarkan mamanya mencoba menggunakan Go-Ride untuk ke pasar. Reta sendiri sudah sering menggunakannya, kalau dia sedang malas membawa sepeda motor untuk kuliah atau jika tempat yang akan dikunjungi agak jauh dan dia ragu melalui jalan ke sana.

Tidak berapa lama, yang ditunggu pun sampai. Dari kejauhan sudah terdengar suara deruman sepeda motor yang dikendarai oleh seseorang dengan jaket hijau, ciri khas pengendara Go-Ride tersebut. Mak Lia berdiri dengan sigap dari duduknya dan terpaku, begitu melihat pengendara yang sampai di depannya.

“Alamaaak…!” Mak Lia spontan menjerit pelan sambil mengatupkan mulut dengan kedua tangannya.

Motornya jenis kecil dan pengendaranya seorang yang bertubuh besar.

Mak Lia berkata pada Reta, “Waah, bagaimana ini? Motornya terlalu kecil, pengendaranya besar, penumpangnya juga besar, apa tidak seperti gajah naik ojek jadinya?”

Reta terbahak-bahak mendengar ucapan mamanya, sambil menepuk-nepuk bahu mamanya, dia berkata, “Naik saja, Ma…insya Allah sampai dengan selamat.”

Mak Lia pun beranjak dan menaiki sepeda motor tersebut dengan perasaan yang sedikit was-was. Sudah tidak mungkin untuk membatalkan, karena pengendara sudah sampai di depannya. Keyakinannya untuk mencoba menggunakan Go-Ride, mendapat sedikit kejutan yang   di luar perkiraannya.


Comments

Popular posts from this blog

SUNGAI CHINCHIN, KAMPUNG DI PINGGIR BANDAR

INFINITY

FENOMENA BEBEK SINJAY: Bangkalan vs Pandan Indah