MENANCAPKAN MEMORI




Saya tidak tahu ini bagian dari ilmu mana, tapi izin yang saya berikan kepadanya adalah dengan tujuan menancapkan satu lagi memori indah dalam perjalanan hidupnya. Ya, dia sedikit mendapat bantahan dari ayahnya untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut. Alasan yang diberikan, tahun ini adalah tahun akhir sekolahnya. Ada ujian besar yang harus diikuti dan diselesaikan akhir tahun nanti. Ujian, yang katanya penentu masa depan, harus dipersiapkan sebaik-baiknya. Jadi, bukan waktunya lagi untuk ikut serta dalam program-program kokurikulum. Sementara saya berpendapat sedikit berbeda. 


Peluang biasanya datang bukan di saat-saat kita bersedia dan siap. Peluang sering datang saat kita tidak punya persiapan apa-apa. Saya menyakini itu. Dan, atas alasan itulah saya memberikan izin dan membuka seluas-luasnya kesempatan padanya untuk berpartisipasi. Ini bukan kali pertama dia mengikutinya. Sudah kali ketiga atau bahkan keempat, sejak dia mulai bersekolah di SMKPI. 

Kesungguhannya berlatih, mempelajari step-step yang perlu dipertunjukkan, menambahkan lebih keyakinan pada saya. Tidak salah dukungan penuh perlu diberikan padanya. Yang terpenting yang saya perhatikan, dia bahagia dan sangat gembira melakukannya. Selalu ada cerita yang menggebu-gebu setiap dia balik berlatih. Saya turut merasakan semangat yang ditampakkannya. Sampaikah hati memangkas semua bahagia itu? Terus terang, saya tidak sanggup. Walaupun hati sayu, melihat saat dia akan tidur malam, mengadu kakinya sakit, betisnya kaku. Tapi, saat saya mengusulkan agar dia berhenti, jika tidak kuat lagi, spontan semangatnya naik dan menggeleng tidak mau. Sapuan minyak angin roll on yang disapukan ke bagian badannya yang sakit, sudah sangat melegakannya. Semangatnya tetap menggebu untuk menyelesaikan tugasnya. 

Latihan intensif yang dilakukan seminggu terakhir ini, pada akhirnya telah mencapai titik finalnya. Izin dari Ayah pun sudah diterima dengan sebuah tanda tangan pada surat yang diberikan sekolah kepada orang tua, sebagai bukti setuju dan mengizinkan anaknya mengikuti Pertandingan Kawad Kaki SMKPI tahun 2018. Alhamdulillah. 

Hari ini, seawal 6.40 pagi, saya sudah mengantarnya ke sekolah. Ada sedikit latihan akhir yang tim mereka perlu lakukan, begitu penjelasannya, sewaktu saya tanyakan, kenapa harus terlalu pagi ke sekolah. Semangatnya masih berada di urutan pertama. 

Mendapat urutan tampil yang ketiga, cuaca pun masih sejuk dan teduh, tidak terlalu panas. Alhamdulillah. Saya pun sudah berada di sekolah untuk menyaksikannya secara langsung dan merekamkan videonya untuk diperlihatkan kepada ayahnya, yang tidak dapat hadir. 

Hentakan kaki yang bersarungkan sepatu but hitam, mendatangkan rasa berdegup di dada. Rasa tidak percaya, anak saya berada dalam barisan itu. Baju seragam berwarna biru cerah, ciri khas Pasukan Pertahanan Awam, dengan baret oranye berhias bulu berwarna sama, mulai mengatur langkah dan formasi-formasi wajib dan tambahan dalam perbarisan tersebut. Rasa haru tiba-tiba datang. Saya bersyukur memberinya peluang untuk menambahkan lagi benih-benih memori indah dalam salah satu bagian hidupnya. Memori yang dapat diulang tayang, satu saat nanti. Yang dapat menjadi bahan ceritanya bersama anak-anaknya nanti. Sebagaimana yang telah saya dan dia lakukan saat ini. 

Saya terus menanamkan padanya, prestasi seseorang tidak hanya ada dan diukur melalui angka-angka dengan mengisi kertas-kertas yang berisi berbagai pertanyaan. Penting juga bagi kita untuk memiliki skill, keahlian, kemahiran dan ketrampilan, yang akan menambah poin positif pada diri. Poin yang akan meningkatkan rasa percaya diri pada pribadi masing-masing. Rasa yang bisa menjadi penolong pada kehidupan yang akan datang. Pengalaman berharga yang perlu diisi sebanyak-banyakmya ke dalam alam bawah sadar. Semoga engkau mendapat manfaat sebesar-besarnya nanti. 

Kalah menang itu adalah adat sebuah permainan. Yang terpenting adalah melakukannya dengan kadar terbaik. Saat itu telah kita lakukan, maka kesuksesan akan datang menghampiri tanpa ragu. Do the best you can and let's Allah do the rest.

We proud of you...💓💓


===================
Note: Tulisan ini sudah pernah saya share di FB pada 5 Juli 2018. Karena ingin mengabadikannya lebih luas, maka saya kongsikan juga di blog ini.

SMKPI: Sekolah Menengah Kebangsaan Pandan Indah
Kawad Kaki: pertandingan baris berbaris, yang akan dinilai adalah formasi dan keseragaman gerakan dalam sebuah kelompok.


Video adalah rekaman pribadi saya, saat Kadet Pertahanan Awam, yang diikuti Azizah Aini, mempertunjukkan hasil latihan mereka di hadapan juri dan penonton yang menghadiri program tersebut.
================

Comments

  1. Wah, ilmu nih. Pada akhirnya mungkin saya akan mengalami hal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, kalau ada ilmunya...terima kasih sudah berkunjung...

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SUNGAI CHINCHIN, KAMPUNG DI PINGGIR BANDAR

INFINITY

FENOMENA BEBEK SINJAY: Bangkalan vs Pandan Indah