PELAJARAN DARI SEBUAH PERJALANAN


Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan melakukan perjalanan dengan menggunakan jasa pengangkutan online. Kedua jarak tempuh tujuannya lumayan jauh. Jadi, punya cukup waktu untuk berkongsi cerita dengan pengemudinya, jika memang saya ingin. Dan, kali ini saya memang ingin bercerita dengan mereka. Kebetulan dalam kedua perjalanan tersebut pengemudinya adalah wanita. Single parent, yang berpisah hidup dengan suami masing-masing, alias bercerai. Masing-masing mempunyai 3 orang anak. Salah seorang pengemudi tersebut bahkan mempunyai anak yang masih berumur 5 tahun. Dan, sewaktu saya menggunakan jasanya, anaknya ikut bersama ibunya bekerja, karena pengasuhnya masih bercuti. 

Image result for sketsa mobil
Sumber gambar dari Google Image

Sebenarnya tidak adapun rasa penasaran yang berlebihan ingin mengetahui kisah hidup mereka. Saya hanya kagum dengan mereka. Bagi saya pekerjaan menjual jasa pengangkutan onlne bukan pekerjaan yang mudah bagi seorang perempuan. Perlu ketangguhan dan semangat diri yang luar biasa. Keberanian juga harus berada di garis depan. Walaupun waktu bekerja bisa diatur sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing, tapi tetap perlu ada keberanian luar biasa. Membawa penumpang yang tidak dikenal, ke tempat-tempat yang kadang-kadang tidak pernah dikunjungi, hanya berpandu pada aplikasi penunjuk arah, bukan satu pekerjaan yang mudah. 


Pertanyaan sederhana yang biasanya saya ajukan kepada pengemudi adalah, “Dah lama buat keje ni…?” 
Seterusnya akan bersambung dengan pertanyaan, “Part time atau full time..?”

Dua pengemudi perempuan yang saya gunakan jasanya itu, sama-sama sudah melakukan pekerjaan tersebut lebih kurang setahun. Dan, mereka adalah full time driver. Yang membedakannya hanya pada jam kerja yang mereka atur. Pengemudi pertama, seorang wanita berumur akhir 40-an, bekerja dari pukul 7 pagi sampai 7 malam. Setelah itu dia sudah tidak menerima job lagi. Alasannya, tidak mau menyusahkan diri sendiri, bekerja sampai lewat malam dan membahayakan diri, yang pada akhirnya akan merugikan diri sendiri juga. 

Pengemudi kedua, berusia awal 40-an, mempunyai jam kerja yang tidak menentu. Dia bisa bekerja sampai jam 3-4 pagi, dan setelah itu seharian bisa tidak bekerja karena keletihan dan tidur sepanjang hari. Wuiih, membayangkannya saja sudah membuat saya kaget dan terdiam. Berani sekali dia. Saya spontan memuji keberaniannya, walaupun dalam hati miris, sambil berdoa dalam hati, semoga Allah luaskan pintu rezeki dia dan anak-anaknya.

Membesarkan anak-anak sendiri, tanpa bantuan suami, memang bukan mudah untuk dilakukan. Perpisahan dengan berbagai sebab, harus juga dilakukan, setelah sikap toleransi yang tidak sesaat sudah mereka usahakan. Perjalanan hidup mengarahkan mereka untuk sendiri membesarkan anak-anaknya. Jadi, mereka perlu bangkit dan berusaha semaksimal mungkin, agar semua kebutuhan terpenuhi. Bekerja dengan jam kerja yang tidak menentu dan resiko yang tidak sedikit. Semoga mereka semua diberi kekuatan dan rezeki yang mencukupi.

Bertemu dua wanita hebat tersebut, cukup membuka mata dan memberi pengajaran bagi saya. Tidak ada yang ingin hidup susah, melarat, merana. Semua ingin yang terbaik bagi keluarganya. Segala usaha dan cara akan dilakukan agar apa yang diinginkan tercapai. Dan, kenyataan itu begitu menusuk tajam ke ulu hati. Sudah cukupkah usaha yang telah dilakukan selama ini. ` 

Kisah yang saya tulis ini didasarkan pada cerita langsung dari keduanya. Saya tidak bertanya banyak. Hanya kadang-kadang, apa yang ingin diketahui cuma saya dialogkan saja di dalam hati. Tanpa disadari dan diminta, mereka bercerita panjang tentang kisah hidup yang sedang dijalani. Pasti ada pelajaran yang Tuhan ingin bagikan ke saya, melalui mereka, sehingga saya diperdengarkan dan dipertontonkan perjalanan hidup mereka. Wallahualam. Semoga kita semua selalu dibukakan mata hati dan jiwa, untuk membaca dan mempelajari apa saja yang dipertunjukkan-Nya di hadapan kita, serta bisa mengambil hikmah sebanyak-banyaknya.

Comments

  1. Tangguh sekali dua ibu tadi. Semoga dua ibu tadi selalu diberi kesehatan dan dilapangkan rezekinya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SUNGAI CHINCHIN, KAMPUNG DI PINGGIR BANDAR

INFINITY

FENOMENA BEBEK SINJAY: Bangkalan vs Pandan Indah