MEMIMPIN DAN DIPIMPIN




Image result for ilustrasi sembahyang berjamaah kartun
Ilustrasi sebuah wujud kepemimpinan dalam Islam.
Sumber foto: Google Image


Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, menguraikan bahwa setiap kita adalah pemimpin dan akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya. Pemimpin negara adalah pemimpin, yang akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya. Seorang wanita adalah pemimpin bagi anggota keluarga suaminya serta anak-anaknya. Seorang hamba adalah pemimpin atas harta tuannya. Dan, setiapnya akan diminta pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin tersebut.

Memahami hadis di atas, apabila seseorang diangkat sebagai pemimpin, maka saat itu, fokus sudah tidak hanya pada diri dia sendiri saja. Setiap manusia yang disebut pemimpin, maka akan ada siapa dan apa yang dipimpin, serta ke siapa dia akan mempertanggungjawabkan hasil kepemimpinannya itu. Ke siapa paling akhir adalah Allah SWT.

Mirisnya jika kita perhatikan kondisi saat ini. Terlalu banyak manusia yang ingin memimpin. Berlomba-lomba untuk menjadi ahli politik, semata-mata agar mendapat sebuah posisi. Itu adalah trend masa kini, seiring dengan begitu banyaknya partai politik yang tumbuh bagai jamur di musim hujan. Yang dilupakan adalah mengetahui dan memaknai lebih dalam bagaimana seharusnya menjalankan tanggung jawab sebagai pemimpin. Dan, mempertanyakannya pada diri sendiri, apakah kita pantas untuk berada di posisi tersebut. Kita sering lupa, mencontoh Nabi Muhammad SAW dalam hal itu.

Saat kita berniat untuk memimpin, selayaknya jujur dan selalu menyampaikan yang benar, harus menjadi patokan utama.  Bukan itu saja, seseorang yang diangkat menjadi pemimpin mestilah orang yang terpercaya. Dipercayai oleh orang-orang yang memilihnya, karena jelas kredibilitasnya. Bukan seseorang yang mengajukan dirinya sendiri untuk dipilih dan melakukan berbagai cara agar terpilih. Kondisi demikian sungguh marak saat ini.

Poin penting lain yang harus diperhatikan untuk menjadi pemimpin adalah cerdas. Pemimpin yang cerdas, tidak akan mudah dikelabui oleh siapa saja, termasuk orang-orang yang dipimpinnya. Harus memiliki karisma dan wibawa yang disegani oleh siapa saja. Tetap mudah menerima kritik, saran, dan usulan untuk kebaikan bersama. Di sinilah konsep bertindak sebagai yang dipimpin, juga harus dipunyai seorang pemimpin. Jadi, tidak hanya mampu memimpin saja, tapi juga mampu untuk dipimpin. Begitulah seharusnya pemimpin yang akan dikenang dan diakui kepemimpinannya.

Jelas sekali, bahwa bahasan menjadi seorang pemimpin, semua sudah diatur oleh-Nya. Inti dari semua aturan tersebut hanya satu, yaitu rasa takut akan yang Maha Pemimpin. Jika sebagai pemimpin, kita menyadari dengan benar konsep itu, insya Allah, tidak ada kekeliruan yang akan terjadi saat seorang manusia diberi tanggung jawab dalam memimpin. Apakah kita akan menemukan pemimpin sebegitu di masa depan?

Kita tidak perlu pesimis. Mulailah dari diri sendiri. Mendidik diri untuk taat dan patuh pada-Nya, takut akan kemurkaan Dia, harus menjadi fokus utama. Menerapkannya dalam hidup sehari-hari, harus menjadi amalan. Selalu yakin dan percaya, bahwa Allah senantiasa mengikuti dan menyaksikan perjalanan hidup kita setiap saat. Dan, terus mengingat,  bahwa apa saja yang kita lakukan, akan diminta pertanggungjawabannya di hari akhir nanti. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang terus dijaga sikap dan prilaku kita oleh Allah SWT.

Comments

  1. Sipp, penuh dengan pesan berharga. Semangaatt

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangaaat ... terima kasih atas kunjungannya, Mbak ...

      Delete
  2. Betul banget, kalausemuanya mau memimpin, siapa yg dipimpin ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha ... kita lupa yaa?
      Terima kasih sudah berkunjung ...

      Delete
  3. Aamiin yaAllah...

    Salken pak dr Iput, newbie! :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah berkunjung ... salam kenal juga ... saya ibu-ibu, hihihi

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SUNGAI CHINCHIN, KAMPUNG DI PINGGIR BANDAR

INFINITY

FENOMENA BEBEK SINJAY: Bangkalan vs Pandan Indah